7 Komplikasi Campak, Gak Boleh Disepelekan!

Salah satunya ensefalitis yang bisa berpotensi fatal

Intinya Sih...

  • Campak dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada anak usia di bawah 5 tahun.
  • Komplikasi campak meliputi diare, infeksi telinga, pneumonia, ensefalitis, dan SSPE.
  • Orang dengan risiko tinggi termasuk anak-anak di bawah 5 tahun, orang dewasa di atas 20 tahun, perempuan hamil, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Sebagian orang menganggap campak hanyalah ruam dan demam yang bisa sembuh dalam hitungan hari. Akan tetapi, campak dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, terutama pada anak usia di bawah 5 tahun.

Sebelum pengenalan vaksin campak pada tahun 1963 dan cakupan vaksinasi yang luas, epidemi besar terjadi kira-kira setiap 2–3 tahun dan campak menyebabkan sekitar 2,6 juta kematian setiap tahun.

Lebih dari 140.000 orang meninggal akibat campak pada tahun 2018, kebanyakan anak usia di bawah usia 5 tahun, meskipun vaksin yang aman dan efektif telah tersedia, mengutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Campak disebabkan oleh virus dalam keluarga paramyxovirus, biasanya ditularkan melalui kontak langsung dan melalui udara. Virus menginfeksi saluran pernapasan dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Campak dapat menyebabkan masalah serius jika menyebar ke bagian tubuh lain, seperti paru-paru atau otak. Nah, inilah beberapa komplikasi dari campak yang bisa terjadi.

1. Diare

Diare adalah komplikasi campak yang paling umum, terjadi pada sekitar 1 dari 12 orang penderita campak.

Menurut studi lampau dalam Journal of the Medical Association of Thailand, sebanyak 83,3 persen kasus mengalami diare selama 4 hari sebelum dan sesudah munculnya ruam. Diare berair sering diamati dalam penelitian ini (63,9 persen).

Meskipun virus campak tidak teridentifikasi dalam tinja, tetapi data dari penelitian ini menunjukkan bahwa campak mungkin merupakan agen virus yang menyebabkan diare. Tinja berair sering diamati dan mungkin terdapat sel darah putih dalam tinja.

2. Infeksi telinga

7 Komplikasi Campak, Gak Boleh Disepelekan!ilustrasi infeksi telinga (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Komplikasi umum campak lainnya adalah infeksi telinga, atau otitis media. Itu terjadi pada sekitar 14 persen anak-anak yang terkena campak di bawah usia 5 tahun, menurut laporan dalam Journal of Infectious Diseases.

Otitis media menyebabkan sakit telinga, pendengaran berkurang, dan drainase telinga pada orang dewasa, tetapi anak-anak mungkin mengalami gejala tambahan, termasuk sakit kepala, demam, dan kehilangan keseimbangan.

Dalam kasus terburuk, campak dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen.

3. Pneumonia

Sekitar 1 dari 16 orang penderita campak akan mengalami pneumonia, baik virus maupun bakteri. Pneumonia adalah penyebab paling umum kematian terkait campak pada anak-anak.

Sebagian besar kematian terkait campak disebabkan oleh komplikasi. Saluran pernapasan adalah tempat komplikasi yang sering terjadi, dengan pneumonia menyebabkan sebagian besar morbiditas dan mortalitas terkait campak (Journal of Spanish Respiratory Society of Pulmonology and Thoracic Surgery, 2020).

Pneumonia dapat disebabkan oleh virus campak, atau oleh patogen virus atau bakteri sekunder. Kondisi ini sulit dibedakan berdasarkan fitur pencitraan, karena temuan pencitraan pneumonia campak tidak spesifik.

Baca Juga: Apakah Campak Penyakit yang Berbahaya?

4. Ensefalitis

7 Komplikasi Campak, Gak Boleh Disepelekan!ilustrasi anak dirawat di rumah sakit (freepik.com/DCStudio)

Penyebab lain kematian terkait campak adalah ensefalitis atau radang otak. Ini terjadi pada 1 dari setiap 1.000 anak yang menderita campak, dan juga dapat menyebabkan kejang, yang dapat mengakibatkan ketulian dan keterbelakangan mental, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Gejala mulai rata-rata 6 hari setelah munculnya ruam campak. Ini termasuk demam, sakit kepala, leher kaku, mengantuk, muntah, kejang, dan koma.

Healthline melansir, sekitar 15 persen orang yang mengembangkan ensefalitis campak akan meninggal. Hingga seperempatnya akan mengalami kerusakan otak yang berkelanjutan sesudahnya.

5. Kematian

Menurut WHO, setelah bertahun-tahun terjadi penurunan cakupan vaksinasi di seluruh dunia, kematian akibat campak meningkat sebesar 43 persen pada tahun 2022, dibandingkan dengan tahun 2021.

Jumlah total kasus yang dilaporkan meningkat sebesar 18 persen dibandingkan periode yang sama, terhitung sekitar 9 juta kasus dan 136.000 kematian secara global, sebagian besar terjadi pada anak-anak.

Diperkirakan ada 128.000 kematian akibat campak secara global, sebagian besar terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun yang tidak atau belum mendapatkan vaksinasi.

Anak kecil yang tidak divaksinasi berisiko tinggi terkena campak dan komplikasinya, termasuk kematian.

6. Komplikasi kehamilan

7 Komplikasi Campak, Gak Boleh Disepelekan!ilustrasi ibu hamil (freepik.com/valeria_aksakova)

Mengutip dari Penn Medicine, infeksi campak selama kehamilan tidak menyebabkan cacat lahir, tetapi ibu hamil dan bayi baru lahir lebih rentan terhadap komplikasi medis dari campak daripada populasi umum. Komplikasi ini termasuk pneumonia dan rawat inap.

Infeksi campak selama kehamilan juga dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, berat lahir rendah, dan peningkatan risiko persalinan prematur.

7. Komplikasi jangka panjang

Dalam kasus yang jarang, seseorang dapat mengembangkan subacute sclerosing panencephalitis (SSPE), penyakit sistem saraf pusat yang berpotensi mematikan, yang muncul 7 hingga 10 tahun setelah terkena campak.

SSPE disebabkan oleh persistensi virus di sistem saraf pusat dan sering menyebabkan gangguan perilaku, yang dapat menyebabkan salah diagnosis sebagai masalah kejiwaan.

Menurut laporan dalam Journal of Infectious Diseases, di Amerika Serikat SSPE memengaruhi rata-rata 1 dari setiap 8,5 juta orang yang menderita campak, tetapi angkanya bisa lebih tinggi di negara lain.

SSPE berkembang perlahan dan akhirnya membuat orang dalam keadaan vegetatif (gangguan kesadaran atau kesadaran yang berubah).

Risiko ini mungkin lebih tinggi pada orang-orang yang terkena campak sebelum usia 2 tahun.

Siapa saja yang berisiko mengalami komplikasi campak?

7 Komplikasi Campak, Gak Boleh Disepelekan!ilustrasi anak-anak (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Campak bisa serius pada semua kelompok umur. Namun, ada beberapa kelompok yang lebih mungkin menderita komplikasi campak, yaitu:

  • Anak-anak di bawah usia 5 tahun.
  • Orang dewasa yang berusia lebih dari 20 tahun.
  • Perempuan hamil.
  • Orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti mengidap leukemia atau infeksi HIV.

Itulah beberapa komplikasi campak yang bisa terjadi. Cara terbaik untuk mencegah campak dan komplikasi potensialnya adalah dengan mendapatkan vaksinasi. 

Vaksin campak (vaksin MMR) untuk orang dewasa akan diberikan sebanyak dua kali, dengan jarak pemberian empat minggu. Perempuan hamil tidak boleh mendapatkan vaksin MMR. Setiap orang yang tidak divaksinasi harus mendapatkan vaksin MMR segera setelah kehamilannya. Hindari hamil setidaknya 4 minggu setelah menerima vaksin MMR.

Anak-anak biasanya mendapat dosis pertama saat berusia 12 bulan, dan dosis kedua sebelum taman kanak-kanak. Namun, jika anak berusia di bawah 12 bulan dan bepergian ke daerah di mana campak umum terjadi, dosis pertama dapat diberikan pada usia 9 bulan dan dosis kedua pada usia 12 bulan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Campak?

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya