Lidah Putih: Penyebab, Pengobatan, Pencegahan

Bisa karena kebersihan mulut yang buruk ataupun penyakit

Intinya Sih...

  • Lidah putih adalah gejala umum ketika lidah dilapisi lapisan putih tebal, bisa menutupi seluruh permukaan lidah atau muncul seperti bercak di beberapa bagian lidah.
  • Lidah putih biasanya ini tidak perlu dikhawatirkan. Namun, pada kasus yang jarang, ini bisa menandakan adanya kondisi yang lebih serius, misalnya infeksi atau tahap awal kanker.
  • Faktor risiko lidah putih termasuk memiliki diabetes, penggunaan antibiotik, jarang makan sayur dan buah, merokok atau mengunyah tembakau, dan menjalani terapi kanker.

Saat bercermin dan membuka mulut, kamu mendapati permukaan lidah berwarna putih. Kerap bikin khawatir, tetapi kondisi lidah putih ini umumnya tidak berbahaya.

Lidah putih merujuk pada penutup atau lapisan berwarna putih di permukaan lidah. Bisa di seluruh permukaan lidah maupun bercak-bercak di beberapa bagian lidah. Biasanya ini tidak perlu dikhawatirkan. Namun, pada kasus yang jarang, gejala ini bisa menandakan adanya kondisi yang lebih serius, misalnya infeksi atau tahap awal kanker.

Yuk, kenali kondisi lidah putih ini mulai dari penyebab, gejala yang perlu diperhatikan, hingga cara mengatasinya.

1. Apa itu lidah putih?

Lidah putih adalah gejala umum ketika lidah dilapisi lapisan putih tebal. Lapisan ini bisa menutupi seluruh permukaan lidah, terdapat di bagian belakang lidah, atau muncul seperti bercak di beberapa bagian lidah. Kamu juga mungkin bisa merasakan rasa tak enak di mulut, bau mulut, atau kemerahan, mengutip dari Cleveland Clinic.

Kondisi ini kadang terjadi bersamaan dengan gejala yang terkait dengan kondisi lidah berambut (hairy tongue). Namun, lapisan tebal mirip bulu yang terlihat bukan rambut, melainkan papila, yakni benjolan kecil berisi ribuan sel pengecap serupa saraf yang menghubungkan saraf di lidah dengan reseptor di otak.

Lidah putih bisa menumpuk dari waktu ke waktu, atau bisa juga muncul tiba-tiba bila lidah mengalami iritasi atau infeksi.

Penyebabnya banyak, tetapi lidah putih biasanya hilang dalam beberapa minggu.

Menghilangkannya bisa juga dengan menggunakan obat kumur antijamur. Namun, bila tak kunjung hilang setelah beberapa minggu, atau muncul gejala lain seperti rasa sakit, masalah makan, atau sulit berbicara, sebaiknya temui dokter.

Lidah putih mungkin merupakan gejala tunggal, atau bisa juga muncul dengan berbagai gejala lainnya. 

Mengingat papila terangkat, ini bisa menciptakan area permukaan yang luas untuk puing-puing dan mikroorganisme (makanan, plak, dan bakteri) terkumpul di dalam mulut. Penumpukan ini hampir pasti menyebabkan napas bau dan meninggalkan rasa tak enak di mulut.

Lidah putih juga bisa menyebabkan kesehatan gusi yang buruk, seperti penyakit gusi.

2. Penyebab

Lidah Putih: Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi merokok dan minum minuman beralkohol (pexels.com/Maria Orlova)

Lidah putih umumnya berhubungan dengan kebersihan mulut. Permukaan lidah juga bisa memutih saat papila yang melapisinya membengkak dan meradang.

Bakteri, jamur, kotoran, makanan, dan sel-sel mati semuanya bisa terperangkap di antara papila yang membesar. Kotoran yang terkumpul inilah yang mengubah lidah menjadi putih.

Dilansir Healthline, ini beberapa kondisi yang dapat menyebabkan lidah putih:

  • Jarang menyikat gigi dan membersihkan gigi dengan benang gigi.
  • Mulut kering.
  • Bernapas melalui mulut.
  • Dehidrasi.
  • Banyak makanan makanan lunak.
  • Iritasi, misalnya karena kontak atau gesekan dengan ujung tajam pada gigi atau instrumen gigi.
  • Demam.
  • Merokok atau mengunyah tembakau.
  • Konsumsi minuman beralkohol.

Ada pula kondisi kesehatan atau penyakit yang berhubungan dengan lidah putih, seperti:

  • Leukoplakia: Kondisi ini menyebabkan bercak putih terbentuk di bagian dalam pipi, sepanjang gusi, dan kadang di lidah.Ini bisa terjadi bila kamu merokok atau mengunyah tembakau, atau akibat konsumsi alkohol berlebih. Bercak yang muncul biasanya tidak berbahaya. Namun, pada kasus yang jarang leukoplakia bisa berkembang menjadi kanker mulut.
  • Lichen planus oral: Masalah pada sistem imun menyebabkan bercak putih terbentuk di mulut dan lidah. Gusi pun bisa terasa sakit dan mungkin terdapat luka di sepanjang lapisan dalam mulut.
  • Kandidiasis mulut: Merupakan infeksi mulut akibat jamur Candida. Ini lebih mungkin terjadi pada orang dengan diabetes, memiliki sistem kekebalan yang lemah (misalnya karena HIV/AIDS), kekurangan zat besi atau vitamin B, atau pemakai gigi palsu.
  • Sifilis: Penyakit menular seksual ini dapat menyebabkan luka di mulut. Jika sifilis tidak diobati, bercak putih yang disebut leukoplakia sifilis ini dapat terbentuk di lidah.

Kondisi lainnya yang dapat menyebabkan lidah putih meliputi:

  • Lidah geografis, yaitu munculnya area yang tidak teratur, halus, dan berwarna merah di lidah, yang bentuknya menyerupai peta.
  • Obat-obatan seperti antibiotik yang dapat menyebabkan infeksi ragi di mulut.
  • Kanker mulut atau lidah.

Baca Juga: Ternyata Lidah Bisa Berubah Warna Jadi Hijau Lho, Guys! Ini 7 Faktanya

3. Siapa saja yang berisiko mengalami lidah putih?

Beberapa masalah kesehatan, zat, dan kebiasaan tertentu bisa membuat seseorang berisiko lebih tinggi mengalami lidah putih atau kandidiasis mulut.

Faktor risiko tersebut termasuk:

  • Memiliki diabetes.
  • Berusia sangat muda atau sangat tua. Kandidiasis mulut paling umum terjadi pada bayi dan balita.
  • Penggunaan antibiotik.
  • Jarang makan sayur dan buah (zat besi atau vitamin B12).
  • Banyak mengonsumsi makanan lunak.
  • Demam atau memiliki sistem imun yang lemah.
  • Penggunaan gigi palsu atau kontak terus-menerus antara lidah dengan objek tajam
  • Kebersihan mulut yang buruk.
  • Bernapas lewat mulut.
  • Dehidrasi atau mengalami mulut kering akibat kondisi medis atau penggunaan obat tertentu seperti relaksan otot.
  • Merokok atau mengunyah tembakau.
  • Minum lebih dari satu minuman beralkohol dalam sehari.
  • Menjalani terapi kanker.
  • Memiliki hipotiroidisme.

4. Kapan harus ke dokter?

Lidah Putih: Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi periksa ke dokter (pexels.com/cottonbro)

Bila lidah putih cuma satu-satunya gejala, kamu tak perlu langsung menemui dokter. Namun, bila gejala tak kunjung hilang dalam dua minggu, sebaiknya buat janji temu dengan dokter.

Selain itu, segera temui dokter bila mengalami gejala-gejala ini:

  • Lidah terasa sakit atau ada sensasi terbakar di lidah.
  • Ada luka terbuka di mulut.
  • Sulit mengunyah, menelan, atau berbicara.
  • Mengalami gejala lainnya seperti demam, penurunan berat badan, atau ruam kulit.

5. Pengobatan

Lidah putih yang disebabkan oleh gangguan kesehatan tertentu mungkin butuh pengobatan medis yang spesifik.

Sebagai contoh, kandidiasis mulut bisa diobati dengan obat-obatan antijamur, sementara lichen planus oral bisa ditangani dengan kortikosteroid bila parah.

Leukoplakia mungkin butuh dipantau oleh dokter untuk memastikannya tidak memburuk.

Pada orang dengan sifilis, dokter akan memberikan antibiotik penisilin untuk membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit. 

Selain itu, mengurangi paparan iritan, seperti alkohol dan tembakau, dapat mengatasi lidah putih.

Beberapa pengobatan rumahan juga bisa membantu mengatasi lidah putih. Kamu bisa mencoba pengobatan ini:

  • Probiotik: Walaupun kebanyakan studi tentang probiotik fokus pada peningkatan kesehatan usus, tetapi probiotik mungkin juga bisa membantu untuk mulut dan lidah. Studi menemukan bahwa bakteri probiotik dapat menempati mulut dan usus. Pada beberapa kasus, bakteri ini dapat membantu melawan infeksi ragi dan strain bakteri jahat lainnya. Walaupun bukti ilmiahnya belum konklusif, tetapi probiotik mungkin tetap dapat membantu menyeimbangkan lingkungan di mulut dan mencegah lidah putih (European Journal of Dentistry, 2010).
  • Menggosok lidah dengan baking soda: Menambahkan baking soda food-grade ke sikat gigi dan menggosok lidah, gigi, dan gusi dapat membantu mengurangi bakteri penyebab lidah putih. Menurut studi, baking soda dapat membunuh bakteri dan jamur berbahaya yang biasanya menyebabkan infeksi di mulut, seperti Streptococcus dan Candida (Quintessence International, 2011).
  • Rutin membersihkan lidah dengan tongue scraper: Gosok lidah dengan lembut dari belakang ke depan secara rutin juga bisa membantu mengurangi dan menghilangkan bakteri dan kotoran yang mengendap di sana. Kalau tidak punya alat ini, kamu bisa pakai ujung sendok.

6. Pencegahan

Lidah Putih: Penyebab, Pengobatan, Pencegahanilustrasi menggosok lidah dengan tongue scraper (pexels.com/Darina Belonogova)

Meskipun kita tidak selalu bisa mencegah lidah putih, tetapi memperhatikan kebersihan mulut bisa membantu mencegah banyak kasus. Ini yang bisa kamu lakukan:

  • Menggosok gigi dengan sikat gigi berbulu halus.
  • Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluorida.
  • Menyikat gigi setidaknya dua kali sehari.
  • Menggunakan obat kumur yang mengandung fluorida bila perlu.
  • Membersihkan gigi dengan benang gigi (flossing) setidaknya sekali sehari.

Tips lainnya untuk mencegah lidah putih termasuk:

  • Kontrol rutin ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali untuk check-up dan pembersihan.
  • Hindari produk tembakau dan kurangi asupan alkohol.
  • Perbanyak konsumsi sayur dan buah dalam pola makan harian.

Menjaga kebersihan mulut sangat penting. Lakukanlah pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin sebagai langkah deteksi dini bila ada masalah.

Lidah putih umumnya tidak berbahaya, tetapi sebaiknya pastikan dengan menemui dokter gigi jika mengalami masalah pada lidah, apalagi bila terasa sakit. Dengan begitu, dokter dapat menemukan risiko kesehatan secara dini dan mengobatinya sebelum memburuk.

Baca Juga: Mengenal COVID Tongue, Bercak di Lidah yang Jadi Gejala Baru COVID-19

Topik:

  • Nurulia R F
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya