7 Penyebab Sariawan di Tenggorokan, Bisa karena Herpes

Bikin sulit bicara dan menelan

Intinya Sih...

  • Ulkus atau sariawan di tenggorokan bisa terjadi sebagai respons terhadap infeksi atau penyakit yang mendasari, yang menyebabkan iritasi dan peradangan di tenggorokan.
  • Sariawan di tenggorokan bisa disebabkan oleh herpes, COVID-19, stomatitis aftosa, HIV, hingga kanker mulut.

Sariawan di tenggorokan, atau istilah medisnya adalah ulkus tenggorokan, adalah luka terbuka di bagian belakang tenggorokan, esofagus, atau kotak suara. Ini bisa terjadi karena cedera atau infeksi di tenggorokan.

Ulkus tenggorokan adalah luka kecil berbentuk bulat yang bagian tengahnya berwarna keputihan dan bagian luarnya berwarna kemerahan. Kemunculannya dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, terutama saat berbicara atau menelan.

Dalam beberapa kasus, sariawan di tenggorokan bisa disertai demam, rasa tidak enak badan, dan pembengkakan kelenjar getah bening di daerah leher.

Ulkus tenggorokan bisa terjadi sebagai respons terhadap infeksi atau penyakit yang mendasari, yang menyebabkan iritasi dan peradangan di tenggorokan.

Berikut ini beberapa penyebab sariawan di tenggorokan, gejala-gejala yang harus diwaspadai, dan kapan harus menemui dokter.

1. Stomatitis aftosa

Sariawan di tenggorokan akibat stomatitis aftosa tidak terkait dengan penyebab spesifik, dan umumnya berhubungan dengan rasa sakit. Ulkus ini cenderung muncul setelah luka kecil di mulut, periode stres, dan menstruasi.

Selain itu, kekurangan zat besi atau B12, alergi terhadap produk oral (seperti pasta gigi) dan makanan (seperti buah jeruk dan kayu manis) dapat menyebabkan stomatitis aftosa.

Ulkus ini tidak ada obatnya. Namun, ada cara untuk mengatasi gejalanya. Pada sebagian besar kasus, ulkus akan hilang tanpa pengobatan dan menghindari makanan keras atau mengiritasi, mengoleskan zat dingin ke area yang terkena obat mati rasa jika diperlukan, seperti lidokain atau benzokain topikal, sudah cukup untuk mengatasi rasa sakit.

2. Herpes

7 Penyebab Sariawan di Tenggorokan, Bisa karena Herpesilustrasi sariawan di area tenggorokan (commons.wikimedia.org/darkw50)

Virus penyebab herpes mulut juga dapat menyebabkan sariawan yang menyakitkan di tenggorokan, lidah atau bagian atas mulut, selain lepuh yang biasa terjadi di sekitar bibir.

Gejala-gejala tersebut mungkin disertai demam dan rasa tidak enak badan saat infeksi pertama kali terjadi. Kekambuhan biasanya akan menimbulkan gejala yang lebih ringan.

Ulkus tenggorokan akibat herpes cenderung membaik dalam waktu dua minggu tanpa pengobatan khusus. Akan tetapi, jika mengalami gejala seperti demam, malaise, atau nyeri hebat, temui dokter. Dokter mungkin meresepkan obat antivirus atau analgesik untuk mengurangi gejala dan mempercepat pemulihan. 

Baca Juga: Sariawan di Amandel: Penyebab, Gejala, Pengobatan

3. COVID-19

COVID-19 adalah infeksi virus SARS-CoV-2. Penyakit ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan karena faktor-faktor seperti peradangan hebat dan efek langsung virus pada mukosa mulut.

Beberapa studi kasus melaporkan orang-orang dengan COVID-19 mengalami sariawan di mulut atau tenggorokan. Tidak jelas apakah COVID-19 secara langsung menyebabkan sariawan atau melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat kamu lebih rentan terkena infeksi lain.

Sariawan pada mulut dan tenggorokan merupakan gejala potensial dari banyak infeksi virus, bakteri, dan jamur dan juga dianggap sebagai gejala infeksi COVID-19. Diperkirakan bahwa infeksi bertanggung jawab atas sekitar 88 persen sariawan di mulut, dan ini sangat umum terjadi pada infeksi virus.

Sejauh ini, hanya sedikit studi kasus yang melaporkan orang dengan COVID-19 mengalami sariawan di tenggorokan.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter keluarga, spesialis paru-paru, atau spesialis penyakit menular jika kamu curiga memiliki infeksi COVID-19. Dokter mungkin meresepkan asetaminofen atau antivirus, meskipun kasus yang lebih parah mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit.

4. Obat tertentu

7 Penyebab Sariawan di Tenggorokan, Bisa karena Herpesilustrasi minum obat (IDN Times/Novaya Siantita)

Penggunaan beberapa obat, terutama obat antiinflamasi nonsteroid (seperti naproxen), antihipertensi (seperti losartan), dan obat kemoterapi dapat menyebabkan ulkus tenggorokan sebagai efek samping.

Sebaiknya hindari penggunaan obat-obatan di atas kecuali atas petunjuk dari dokter. Jika kamu curiga sariawan di tenggorokan disebabkan oleh obat yang baru kamu gunakan, beri tahu dokter yang meresepkan untuk mengevaluasi kembali dosis atau mempertimbangkan pengobatan alternatif.

5. Lupus

Ulkus yang disebabkan oleh lupus eritematosus sistemik/SLE (lupus) bisa terjadi di area seperti tenggorokan, lidah, langit-langit mulut, atau bibir.

Penurunan berat badan, penurunan suasana hati, dan nyeri sendi juga umum terjadi pada kondisi autoimun ini.

Penelitian menunjukkan bahwa lupus itu dapat memengaruhi tenggorokan dan laring pada sepertiga pasien lupus.

Jika kamu curiga mengidap lupus, segera berkonsultasi dengan ahli reumatologi. Ulkus tenggorokan cenderung membaik dengan pengobatan kondisi secara keseluruhan, yang mungkin melibatkan kortikosteroid oral dan obat antimalaria.

6. Infeksi HIV

7 Penyebab Sariawan di Tenggorokan, Bisa karena Herpesilustrasi HIV (IDN Times/Mardya Shakti)

HIV dapat menyebabkan satu atau lebih sariawan di tenggorokan yang berukuran besar, nyeri, dan membutuhkan waktu lama untuk disembuhkan. Ini terutama berlaku bagi pasien yang tidak menerima atau mematuhi pengobatan yang memadai.

Walaupun infeksi HIV hanya menimbulkan gejala minimal pada awalnya, tetapi jika tidak diobati, kondisi ini akan berdampak signifikan pada kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis penyakit menular jika kamu merasa terpapar HIV. Jika terkonfirmasi, sariawan di tenggorokan biasanya akan membaik dengan pengobatan HIV umum.

7. Kanker mulut

Kanker mulut dapat menyebabkan ulkus di tenggorokan atau beberapa luka yang sulit disembuhkan. Tergantung pada luasnya tumor, gejala lain dapat muncul, seperti kesulitan menelan, suara serak, penurunan berat badan, dan pembengkakan kelenjar getah bening di sepanjang leher.

Kanker mulut harus diperiksa oleh dokter jika dicurigai. Diagnosis dipastikan dengan biopsi lesi. Perawatan mungkin termasuk pembedahan untuk mengangkat tumor, terapi radiasi, dan kemoterapi.

Temui dokter jika sariawan di tenggorokan tak kunjung hilang dalam beberapa hari, atau jika disertai gejala lain seperti:

  • Sakit saat menelan.
  • Ruam.
  • Demam, menggigil.
  • Heartburn.
  • Berkurangnya buang air kecil (tanda dehidrasi).

Segera dapatkan bantuan medis jika mengalami gejala yang lebih serius, seperti:

  • Kesulitan bernapas atau menelan.
  • Batuk atau muntah darah.
  • Nyeri dada.
  • Demam tinggi, lebih dari 40 derajat Celcius.

Baca Juga: Cara Membedakan Sariawan Biasa dan Kanker Mulut

Referensi

Mcbride, D. R. (2000, July 1). Management of aphthous ulcers. AAFP. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2000/0701/p149.html
Iranmanesh, B., Khalili, M., Amiri, R., Zartab, H., et al. (2020). Oral manifestations ofCOVID‐19 disease: A review article. Dermatologic Therapy, 34(1). https://doi.org/10.1111/dth.14578
Malih, N., Hajinasrollah, G., Zare, M., & Mohebbi, A. (2020). Unexpected presentation of COVID-19 in a 38-Year-Old male patient: a case report. Case Reports in Dermatology, 12(2), 124–131. https://doi.org/10.1159/000509994
Iacovou, E., Vlastarakos, P. V., & Nikolopoulos, T. P. (2012). Laryngeal Involvement in Connective Tissue Disorders. Is it Important for Patient Management? Indian Journal of Otolaryngology and Head and Neck Surgery, 66(S1), 22-29. https://doi.org/10.1007/s12070-012-0491-z
Healthline. Diakses pada Mei 2024. Throat Ulcers.
Medical News Today. Diakses pada Mei 2024. What is a throat ulcer?

Topik:

  • Nurulia R F
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya