Perbedaan Batu Ginjal dan Kencing Batu, Jangan Keliru ya!

Hampir semua kasus batu kencing dialami oleh pria

Membahas batu ginjal dan kencing batu, penting untuk diketahui bahwa walaupun memiliki komposisi dan asal-usul yang sama, tetapi keduanya merupakan entitas berbeda yang bermanifestasi secara unik dan memerlukan intervensi terpisah.

Mengetahui perbedaan batu ginjal dan kencing batu bisa menjadi kunci untuk memahami gejala dan mencari pengobatan yang tepat.

1. Perbedaan definisi

Kencing batu

Kencing batu, atau istilah medisnya adalah batu kandung kemih, adalah penumpukan mineral yang keras. Ini terbentuk di kandung kemih.

Hampir semua batu kandung kemih terjadi pada pria. Batu kandung kemih jauh lebih jarang terjadi dibandingkan dengan batu ginjal.

Mengutip dari Penn Medicine, batu kandung kemih bisa terjadi ketika urine di kandung kemih terkonsentrasi. Bahan-bahan dalam urine membentuk kristal. Ini juga bisa disebabkan oleh benda asing di kandung kemih.

Batu ginjal

Batu ginjal adalah benda keras yang terbuat dari bahan kimia dalam urin. Ada empat jenis batu ginjal: kalsium oksalat, asam urat, struvite, dan sistin.

Urine mengandung banyak mineral dan garam terlarut. Ketika urine memiliki kadar mineral dan garam yang tinggi, batu bisa terbentuk.

Menurut Urology Care Foundation, batu ginjal bisa dimulai dari ukuran kecil namun bisa menjadi lebih besar, bahkan mengisi struktur berongga bagian dalam ginjal.

Beberapa batu tetap berada di ginjal dan tidak menimbulkan masalah. Terkadang, batu ginjal bisa mengalir ke ureter, saluran antara ginjal dan kandung kemih. Jika mencapai kandung kemih, maka batu itu bisa dikeluarkan dari tubuh melalui urine. Namun, jika batu tersangkut di ureter, aliran urine dari ginjal akan terhambat dan menyebabkan rasa sakit.

Istilah batu ginjal mempunyai arti yang luas. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada batu di seluruh bagian sistem saluran kemih. Namun, secara spesifik batu ginjal terbentuk di ginjal, sedangkan batu kencing terbentuk di kandung kemih.

Beberapa batu dapat terbentuk di ginjal dan berjalan melalui ureter menuju kandung kemih. Jika batu yang berasal dari ginjal tersangkut di ureter, maka disebut batu ureter.

2. Perbedaan gejala

Perbedaan Batu Ginjal dan Kencing Batu, Jangan Keliru ya!ilustrasi batu ginjal (commons.wikimedia.org/Jakupica)

Kencing batu

Biasanya, batu kandung kemih berukuran kecil tidak menimbulkan gejala yang nyata. Mereka sering kali dapat dikeluarkan tubuh tanpa masalah apa pun.

Batu kandung kemih yang lebih besar lebih mungkin menimbulkan masalah, seperti:

  • Nyeri perut bagian bawah.
  • Sering ingin buang air kecil.
  • Buang air kecil yang menyakitkan (disuria).
  • Darah dalam urine (hematuria).
  • Jumlah kencing sedikit.
  • Infeksi saluran kemih.

Batu kandung kemih

Gejala batu ginjal lebih terlihat dan bisa termasuk:

  • Nyeri tajam di punggung, samping, perut bagian bawah, atau daerah selangkangan.
  • Darah dalam urine.
  • Sering ingin buang air kecil.
  • Buang air kecil yang menyakitkan.
  • Jumlah kencing sedikit.
  • Urine keruh atau berbau.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Demam.
  • Menggigil.

Gejala bisa menjadi lebih parah jika batu ginjal tersangkut di ureter atau uretra.

Dirangkum dari laman St Pete Urology, gejala batu ginjal dan kandung kemih bisa sangat bervariasi, itulah sebabnya membedakan keduanya bisa menjadi sangat penting.

  • Batu ginjal sering kali awalnya bermanifestasi sebagai nyeri yang tajam dan parah di punggung atau samping di bawah tulang rusuk—nyeri yang sangat hebat hingga disamakan dengan persalinan. Darah dalam urine adalah tandanya, begitu pula peningkatan frekuensi dan urgensi buang air kecil. Kamu mungkin juga mengalami mual dan muntah.
  • Batu kandung kemih berbeda karena sering menyebabkan rasa tidak nyaman yang nyata di perut bagian bawah. Seperti halnya batu ginjal, penyakit ini dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil, tetapi juga dapat menyebabkan kesulitan memulai atau menghentikan aliran urine, selain adanya darah dalam urine.

Baca Juga: Fakta ECIRS, Prosedur untuk Kasus Batu Saluran Kemih Kompleks

3. Perbedaan penyebab dan faktor risiko

Batu kencing

Jika kandung kemih tidak dikosongkan sepenuhnya, batu bisa terbentuk. Dipaparkan dalam laman Healthline, kemungkinan alasan terbentuknya batu-batu ini meliputi:

  • Kandung kemih neurogenik: Kandung kemih neurogenik memengaruhi saraf yang mengontrol otot kandung kemih. Ini membuat otot kandung kemih sulit berkontraksi sehingga menyebabkan urine tertahan dalam kandung kemih.
  • Divertikulum kandung kemih: Jika sebagian dinding kandung kemih lemah, maka dapat membentuk kantong. Urine dapat terkumpul di kantong-kantong ini dan menjadi pekat.
  • Infeksi saluran kemih (ISK): ISK dapat menyebabkan peradangan pada kandung kemih, yang dapat menyebabkan batu kandung kemih.
  • Pembesaran prostat: Pembesaran prostat (hiperplasia prostat jinak) dapat mempersulit pengosongan kandung kemih. Ini lebih sering terjadi pada lansia.
  • Batu ginjal: Jika batu ginjal terperangkap di kandung kemih, batu tersebut bisa membesar dan berubah menjadi batu kandung kemih.

Sementara itu, faktor risiko batu kandung kemih di antaranya:

  • Jenis kelamin laki-laki.
  • Usia yang lebih tua.
  • Terapi radiasi.
  • Operasi pembesaran kandung kemih.
  • Striktur uretra.
  • Schistosomiasis.
  • ISK berulang.
  • Menggunakan kateter Foley.
  • Batu ginjal berulang.

Batu ginjal

Penyebab umum batu ginjal meliputi:

  • Dehidrasi: Kalau kamu mengalami dehidrasi dan tidak minum cukup air, ginjal akan memproduksi urine dalam jumlah yang sangat sedikit. Ini akan membuat urine menjadi sangat pekat.
  • Pola makan: Terlalu banyak mengonsumsi garam, gula, fruktosa, dan protein hewani dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
  • Operasi penurunan berat badan: Operasi penurunan berat badan dapat mengubah komposisi mineral urine, yang dapat menyebabkan batu ginjal. Hal ini juga dapat menyebabkan volume urine rendah, sehingga urine menjadi lebih pekat.
  • Infeksi: Beberapa jenis batu ginjal disebabkan oleh ISK.
  • Gangguan metabolik: Kondisi seperti hiperkalsiuria (kelebihan kalsium dalam urine), hiperoksaluria (produksi oksalat berlebih dalam urine), dan hiperurikosuria (peningkatan kadar asam urat dalam urine) dapat memengaruhi komposisi mineral urine.

Faktor-faktor ini bisa meningkatkan risiko kamu mengembangkan batu ginjal:

  • Jenis kelamin laki-laki.
  • Hiperparatiroidisme.
  • Minum terlalu sedikit air.
  • Riwayat batu ginjal dalam keluarga.
  • Kelainan struktural ginjal.
  • Hipertensi.
  • Kegemukan.
  • Penyakit radang usus.
  • Penyakit ginjal kistik.
  • ISK berulang.
  • Obat-obatan tertentu (seperti diuretik).
  • Riwayat batu ginjal masa lalu.

4. Perbedaan diagnosis

Perbedaan Batu Ginjal dan Kencing Batu, Jangan Keliru ya!ilustrasi laki-laki berkonsultasi dengan ahli andrologi (freepik.com/pressfoto)

Dilansir BuzzRx, dokter dapat mendiagnosis batu berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik. Tes lain mungkin termasuk:

  • Pada pria, pemeriksaan dubur untuk memeriksa kelenjar prostat yang membesar.
  • Tes urine untuk memeriksa infeksi saluran kemih, darah dalam urine, dan mineral yang mengkristal.
  • Tes darah untuk memeriksa kadar asam urat dan fungsi ginjal.
  • Studi pencitraan seperti sinar-X, CT scan, atau USG untuk mendeteksi jumlah dan lokasi batu ginjal dan kandung kemih.
  • Analisis batu keluar yang terperangkap dalam saringan untuk memeriksa jenisnya (batu kalsium oksalat, struvite, asam urat, atau sistin).

5. Perbedaan pengobatan

Batu kencing

Dokter mungkin hanya meminta kamu untuk minum lebih banyak air putih untuk mengatasi batu kencing. Ini bisa meningkatkan buang air kecil dan dapat membantu mengeluarkan batu-batu kecil tanpa pengobatan khusus.

Hidrasi juga dapat mencegah batu kandung kemih—terbentuknya lebih banyak batu atau batu baru.

Jika hidrasi tidak membantu mengeluarkan batu secara alami lewat kencing, dokter mungkin menggunakan perangkat laser atau ultrasound untuk memecah batu menjadi potongan-potongan kecil dan mengeluarkannya. Ini adalah prosedur bedah invasif minimal yang dilakukan dengan anestesi.

Jika batunya terlalu besar untuk pecah, operasi pengangkatan mungkin diperlukan.

Batu ginjal

Batu ginjal berukuran kecil yang gejalanya minimal dapat diobati dengan hidrasi dan obat pereda nyeri (ibuprofen, naproxen).

Obat-obatan tertentu dapat membantu mengeluarkan batu ginjal dengan lebih mudah.

Batu besar yang tidak keluar dengan sendirinya atau menimbulkan gejala mungkin perlu ditangani dengan prosedur seperti:

  • Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL): Getaran kuat atau gelombang kejut digunakan untuk memecah batu ginjal menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dikeluarkan melalui urine.
  • Nefrolitotomi perkutan: Prosedur pembedahan untuk mengeluarkan batu melalui sayatan di punggung.
  • Ureteroskopi: Prosedur invasif minimal untuk mengambil batu kecil di ureter atau ginjal menggunakan tabung tipis yang dilengkapi teleskop kecil dan kamera.
  • Paratiroidektomi (pengangkatan kelenjar paratiroid di leher) jika kelenjar paratiroid terlalu aktif menyebabkan kadar kalsium tinggi dan akibatnya batu ginjal.

6. Pencegahan

Perbedaan Batu Ginjal dan Kencing Batu, Jangan Keliru ya!ilustrasi minum air putih (pexels.com/Lisa Fotios)

Kamu mungkin dapat mengurangi risiko terkena batu kandung kemih atau ginjal dengan cara ini: 

  • Minumlah banyak cairan, terutama air putih, setiap hari.
  • Pertahankan berat badan yang sehat.
  • Makan makanan seimbang dengan membatasi asupan garam, gula, dan protein hewani (daging merah, unggas, seafood).
  • Jika memiliki hiperparatiroidisme, pengangkatan kelenjar paratiroid dapat membantu mencegah batu.
  • Jika memiliki menderita batu ginjal, minumlah obat sesuai petunjuk.
  • Jika mengalami ISK berulang, kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan dan mencari penyebabnya.
  • Beri tahu dokter jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan batu kandung kemih atau ginjal.

7. Apakah batu ginjal dan batu kandung kemih berbahaya?

Dalam kebanyakan kasus, batu kandung kemih dan batu ginjal tidak mengancam jiwa. Namun, jika tidak diobati, batu di saluran kemih dapat menyebabkan komplikasi seperti kesulitan buang air kecil kronis (nyeri, sering buang air kecil) dan ISK berulang.

Cepat-cepatlah cari pertolongan medis jika mengalami tanda dan gejala berikut:

  • Sakit parah.
  • Demam, menggigil, mual, atau muntah.
  • Kesulitan buang air kecil.
  • Darah dalam urine.

Baca Juga: 10 Penyebab Sakit Punggung Sebelah Kanan, Bisa karena Batu Ginjal

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya