Pityriasis Rosea: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Setelah hilang, ruam biasanya tidak akan muncul kembali

Pityriasis rosea adalah ruam kulit yang disebabkan oleh virus. Kondisi ini cenderung umum saat musim gugur dan musim semi. Orang dewasa muda, terutama perempuan, adalah kelompok yang paling rentan.

Kondisi ini dimulai dengan hilangnya lapisan luar epidermis dalam jumlah besar, serpihan seperti sisik (scaling), disebut "herald patch" atau bercak herald, yang dalam seminggu akan diikuti dengan munculnya kelompok bercak yang lebih kecil. Sering kali, bercak terbatas pada tubuh bagian atas dan dapat mengikuti garis tulang rusuk. Ruam berlangsung sekitar satu atau dua bulan, kemudian hilang sepenuhnya.

Tidak ada pengobatan untuk mempercepat pemulihan, tetapi gejalanya dapat dikelola. Umumnya, pityriasis rosea adalah peristiwa satu kali, yang artinya setelah hilang ruam tidak akan muncul kembali. Tidak akan ada bekas luka tersisa, meskipun orang dengan kulit yang lebih gelap mungkin memiliki bintik-bintik perubahan warna kulit untuk sementara waktu. Meskipun virus diyakini menjadi penyebabnya, tetapi pityriasis rosea tidak dianggap menular.

1. Penyebab

Dilansir National Organization for Rare Disorders, peneliti percaya bahwa pityriasis rosea disebabkan oleh infeksi virus. Namun, meskipun gangguan tersebut pertama kali dijelaskan dalam literatur medis pada tahun 1860, tetapi tidak ada patogen menular yang pernah diidentifikasi.

Beberapa faktor mendukung teori bahwa pityriasis rosea disebabkan oleh infeksi virus—kebanyakan orang memiliki gejala yang samar dan tidak spesifik sebelum berkembangnya ruam (penyakit prodromal); setelah fase infeksi akut, gangguan tersebut tidak kambuh, menunjukkan bahwa tubuh membangun kekebalan terhadap infeksi; dan pityriasis rosea telah terjadi dalam kelompok, menunjukkan bahwa penyakit virus memengaruhi masyarakat.

Beberapa peneliti berteori bahwa faktor autoimun mungkin berperan dalam perkembangan penyakit.

2. Gejala

Pityriasis Rosea: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi herald patch pada kondisi pityriasis rosea (commons.wikimedia.org/James Heilman,MD)

Menurut American Academy of Dermatology Association, tanda pertama dari pityriasis rosea sering kali berupa satu bercak besar di kulit, yang diikuti bercak atau benjolan yang lebih kecil.

Jika mengalami pityriasis rosea, kamu mungkin mengalami hal-hal berikut ini secara berurutan:

  • Merasa sakit selama satu atau dua hari.
  • Terdampak bercak besar di kulit.
  • Mengembangkan banyak bercak atau benjolan kecil di kulit.
  • Ruam akan hilang.

Pityriasis rosea sering terjadi dengan cara di atas, tetapi tidak selalu. Beberapa orang mengembangkan beberapa bercak besar di kulit, sementara yang lainnya mungkin hanya mengembangkan benjolan.

Meski tanda dan gejalanya bisa bermacam-macam, berikut penjelasan yang umumnya terjadi saat kamu terkena pityriasis rosea.

1. Sebelum melihat tanda-tanda pada kulit: Banyak orang melaporakan merasa sakit selama satu atau dua hari sebelum bercak besar atau ruam muncul di kulit.

Sakit tenggorokan adalah gejala yang paling umum. Kelenjar getah bening di leher mungkin juga terasa bengkak. Gejala lain yang dapat berkembang meliputi kelelahan, sakit kepala, demam, kehilangan selera makan, badan sakit, mual, dan sulit tidur.

2. Bercak besar berkembang di kulit: Saat gejala mirip flu hilang, tanda pertama pityriasis rosea muncul di kulit. Ini biasanya berupa bercak tunggal yang tumbuh lebih besar.

Kebanyakan orang mengembangkan satu bercak besar di kulit, tetapi ada kemungkinan untuk mengembangkan dua atau lebih bercak besar sebelum ruam muncul.

Bercak besar biasanya berkembang di punggung, dada, atau perut. Namun, bercak bisa berkembang di mana saja di kulit, termasuk ketiak.

Untuk pemilik kulit berwarna terang, bercak akan cenderung lonjong, sedikit terangkat, dan berwarna merah muda hingga seperti daging ikan salmon. Bagian tengahnya sering ditutupi dengan sisik putih halus.

Apabila kulitmu berpigmen gelap, tambapan oval cenderung terlihat ungu kehitaman hingga berwarna cokelat tua.

Bercak bisa muncul di mana saja di kulit, tetapi sering berkembang di perut, dada, atau punggung. Di mana pun bercak muncul, ia cenderung tumbuh, biasanya sekitar dua minggu, sebelum muncul lebih banyak bercak.

Karena bercak besar cenderung menjadi tanda pertama pityriasis rosea, bercak ini sering diberi salah satu nama berikut:

  • Herald patch.
  • Mother patch.
  • Medallion lesion.

Baca Juga: 7 Penyebab Ruam di Selangkangan, Apakah Berbahaya?

3. Diagnosis

Pityriasis rosea biasanya didiagnosis berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan fisik. Ruam pityriasis rosea unik, dan diagnosis biasanya dibuat berdasarkan pemeriksaan fisik. Kadang, dokter dapat mengerok kulit atau biopsi kulit untuk memastikan diagnosis.

Selain itu, dokter dapat memesan tes darah untuk membantu diagnosis. Ini dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi lain yang gejalanya menyerupai pityriasis rosea.

4. Pengobatan

Pityriasis Rosea: Gejala, Penyebab, dan Pengobatanilustrasi pengobatan pityriasis rosea (pexels.com/Karolina Grabowska)

Seperti diterangkan dalam laman Johns Hopkins Medicine, perawatan khusus untuk pityriasis rosea akan didiskusikan dengan kamu oleh dokter berdasarkan:

  • Usia, kondisi kesehatan secara keseluruhan, dan riwayat medis.
  • Luasnya ruam.
  • Toleransi terhadap obat, prosedur, atau terapi tertentu.
  • Ekspektasi perkembangan ruam.
  • Preferensi.

Tujuan pengobatan pityriasis rosea adalah untuk meredakan gejala yang terkait dengan kondisi tersebut, misalnya gatal. Perawatan mungkin termasuk:

  • Losion dan krim obat untuk gatal.
  • Obat-obatan oral untuk gatal.
  • Mandi air dingin dengan atau tanpa oatmeal untuk gatal.
  • Paparan ultraviolet (di bawah pengawasan dokter).
  • Kompres dinginuntuk menenangkan kulit yang terdampak.

Tidak ada obat untuk pityriasis rosea. Kondisi ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu sekitar satu hingga tiga bulan. Biasanya, ruam tidak akan kembali.

5. Komplikasi yang bisa terjadi

Dalam kebanyakan kasus, pityriasis rosea tidak berbahaya dan tidak akan kembali setelah ruam hilang. Jika ruam bertahan hingga lebih dari tiga bulan, temui dokter. Kamu mungkin memiliki kondisi lain atau bereaksi terhadap obat.

Ibu hamil adalah salah satu kelompok dengan risiko komplikasi serius yang lebih tinggi dari kondisi ini. Apabila kamu sedang hamil dan mengembangkan pityriasis rosea, segera temui dokter spesialis kandungan. Dalam sebuah studi berskala kecil, mayoritas perempuan yang mengembangkan pityriasis rosea pada 15 minggu pertama kehamilan mengalami keguguran.

Meskipun pityriasis rosea adalah ruam kulit yang umum, tetapi kondisi ini masih bisa membuat kamu tidak percaya diri dan gatal yang ditimbulkannya bisa mengganggu. Pityriasis rosea tidak ada obatnya, tetapi dianggap tidak menular. Setelah hilang, kemungkinan besar kamu tidak akan mengembangkannya lagi.

Baca Juga: 12 Penyebab Ruam di Belakang Telinga, Baiknya Temui Dokter

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya