Bahaya Sibutramine, Kerap Ditemukan dalam Obat Pelangsing

Izin edarnya sudah ditarik sejak tahun 2010

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menemukan sedikitnya 50 item obat tradisional mengandung bahan kimia obat (BKO), dengan beragam jenis klaim termasuk sebagai obat pelangsing. Pasalnya, kandungan BKO dalam obat tradisional bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Setidaknya empat produk obat tradisional dengan klaim pelangsing beredar tanpa izin BPOM serta menggunakan nomor izin edar fiktif alias palsu. Apa saja?

  • Beauslim: Mengandung sibutramine HCI, tidak terdaftar di BPOM.
  • Slim Strong: Mengandung parasetamol dan sibutramine, tidak terdaftar di BPOM.
  • U-One Slimming Herbal: Mengandung sibutramine HCI, tidak terdaftar di BPOM.
  • Moya Slimming: Mengandung sibutramine HCI, tidak terdaftar di BPOM, nomor izin edar fiktif.

Kenali apa itu sibutramine, peringatan penting, dan risikonya bagi kesehatan.

1. Apa itu sibutramine

Sibutramine merupakan penekan nafsu makan yang sudah dihentikan produksinya di banyak negara. Obat ini bekerja sebagai serotonin norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI), mirip antidepresan trisiklik.

Hingga tahun 2010, obat ini dipasarkan secara luas dan diresepkan sebagai tambahan pengobatan obesitas bersamaan dengan diet dan olahraga. Obat ini dikaitkan dengan peningkatan penyakit kardiovaskular dan stroke dan telah ditarik dari pasar pada tahun 2010 di beberapa negara dan wilayah, termasuk Australia, Kanada, Tiongkok, Uni Eropa, Hong Kong, India, Meksiko, Selandia Baru, Filipina, Thailand, Inggris, Amerika Serikat, termasuk Indonesia.

BPOM membatalkan izin edar serta menarik obat-obat yang mengandung sibutramine mulai 14 Oktober 2010. Zat ini umumnya terdapat dalam obat diet. Ini merupakan tindak lanjut dari informasi aspek keamanan produk obat yang diperoleh hasil studi Sibutramine Cardiovascular Outcomes Trial (SCOUT), yang menunjukkan adanya peningkatan risiko kejadian kadiovaskular atau gangguan jantung pada pasien dengan riwayat penyakit kardiovaskular.

Sibutramine awalnya dikembangkan pada tahun 1988 oleh Boots di Nottingham, Inggris, dan diproduksi dan dipasarkan oleh Abbott Laboratories dan dijual dengan berbagai nama merek termasuk Reductil, Meridia, Siredia, dan Sibutrex.

Obat ini masih kerap ditemukan dalam lebih dari ratusan suplemen diet atau obat pelangsing dengan label "alami", "tradisional", atau "obat herbal" di berbagai negara.

Baca Juga: Mengenal Ozempic, Obat Diet Selebritas Hollywood

2. Peringatan penting

Bahaya Sibutramine, Kerap Ditemukan dalam Obat Pelangsingilustrasi obat sibutramine (id.m.wikipedia.org/James Heilman, MD)

Dilansir Drugs, jangan gunakan sibutramine jika telah menggunakan MAO inhibitor seperti furazolidone, isocarboxazid, phenelzine, rasagiline, selegiline, atau tranylcypromine dalam 14 hari terakhir. Efek samping yang serius dan mengancam jiwa bisa terjadi jika kamu menggunakan sibutramine sebelum MAO inhibitor hilang dari tubuh.

Dilarang mengonsumsi obat ini jika alergi terhadap sibutramine, atau jika kamu memiliki:

  • Hipertensi berat atau tidak terkontrol.
  • Gangguan makan (anoreksia atau bulimia).
  • Riwayat penyakit arteri koroner (aterosklerosis).
  • Riwayat penyakit jantung (gagal jantung kongestif, gangguan irama jantung).
  • Riwayat serangan jantung atau stroke.
  • Sedang mengonsumsi pil diet stimulan.

Jika kamu memiliki salah satu kondisi lain berikut, kamu mungkin memerlukan penyesuaian dosis atau tes khusus:

  • Glaukoma.
  • Hipertensi.
  • Penyakit hati.
  • Penyakit ginjal.
  • Depresi.
  • Tiroid yang kurang aktif.
  • Gangguan epilepsi atau kejang.
  • Gangguan pendarahan atau pembekuan darah.
  • Riwayat batu empedu.
  • Jika kamu berusia lebih dari 65 tahun atau lebih muda dari 16 tahun.

Tidak diketahui apakah sibutramine akan membahayakan bayi yang belum lahir. Beri tahu dokter jika kamu sedang hamil atau berencana hamil saat menggunakan sibutramine.

Tidak diketahui apakah sibutramine masuk ke dalam ASI atau dapat membahayakan bayi yang menyusui. Jangan gunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter kalau kamu sedang menyusui bayi.

3. Efek samping

Dapatkan bantuan medis darurat jika kamu memiliki salah satu dari tanda-tanda reaksi alergi berikut:

  • Gatal-gatal.
  • Sulit bernapas.
  • Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Hentikan penggunaan sibutramine dan segera hubungi dokter jika kamu mengalami efek samping yang serius seperti:

  • Detak jantung yang cepat, berdebar kencang, atau tidak teratur.
  • Sesak napas baru atau makin parah.
  • Agitasi, halusinasi, demam, tremor, refleks terlalu aktif, mual, muntah, diare, kehilangan koordinasi, pupil melebar.
  • Otot sangat kaku (kaku), demam tinggi, berkeringat, kebingungan, merasa seperti akan pingsan.
  • Mudah memar atau berdarah (mimisan, gusi berdarah, atau pendarahan apa pun yang tidak kunjung berhenti).
  • Tekanan darah tinggi yang berbahaya (sakit kepala parah, penglihatan kabur, telinga berdengung, gelisah, kejang).
  • Nyeri dada atau perasaan berat, nyeri menyebar ke lengan atau bahu, rasa sakit secara umum.
  • Mati rasa atau kelemahan mendadak (terutama pada satu sisi tubuh), masalah penglihatan, bicara, atau keseimbangan.

Efek samping yang kurang serius mungkin termasuk:

  • Mulut kering, sakit perut.
  • Perubahan nafsu makan.
  • Sembelit, sakit perut.
  • Sakit kepala, sakit punggung, nyeri sendi.
  • Merasa gugup, pusing, atau depresi.
  • Gejala flu, hidung berair atau tersumbat, sakit tenggorokan, batuk.
  • Rasa hangat, kemerahan, atau kesemutan di bawah kulit.
  • Insomnia.
  • Ruam kulit ringan.

Ini bukan daftar lengkap efek samping dan efek samping lainnya mungkin terjadi. Hubungi dokter untuk nasihat medis tentang efek samping obat.

4. Interaksi obat

Bahaya Sibutramine, Kerap Ditemukan dalam Obat Pelangsingilustrasi obat-obatan (pexels.com/pixabay)

Sebelum menggunakan sibutramine, beri tahu dokter jika kamu rutin menggunakan obat lain yang dapat menyebabkan kantuk (seperti obat pilek atau alergi, obat penenang, obat nyeri narkotika, obat tidur, pelemas otot, dan obat kejang, depresi, atau kecemasan). Obat-obatan tersebut bisa menambah rasa kantuk yang disebabkan oleh sibutramine.

Tanyakan kepada dokter sebelum mengonsumsi dekongestan, obat batuk, atau pil diet lainnya.

Obat-obatan berikut dapat berinteraksi dengan sibutramine. Beri tahu dokter jika kamu menggunakan salah satu dari ini:

  • Lithium.
  • Tryptophan atau L-tryptophan.
  • Ketoconazole.
  • Antibiotik seperti eritromisin.
  • Antidepresan seperti citalopram, desvenlafaxine, duloxetine, fluoxetine, paroxetine, sertraline, venlafaxine, dan lain-lain.
  • Obat ergot seperti dihydroergotamine, ergonovine, ergotamine, atau methylergonovine.
  • Obat migrain seperti sumatriptan atau zolmitriptan.
  • Obat nyeri narkotika seperti fentanyl, meperidine, pentazocine.

Daftar ini tidak lengkap dan obat lain mungkin bisa berinteraksi dengan sibutramine. Beri tahu dokter tentang semua obat yang kamu gunakan. Ini termasuk produk resep, obat bebas, vitamin, dan herbal. Jangan memulai pengobatan baru tanpa memberi tahu dokter.

Apakah semua obat pelangsing berbahaya? Jawabannya tidak. Meski demikian, obat pelangsing tidak boleh menjadi satu-satunya cara untuk menurunkan berat badan. Rekomendasi utamanya tetap rutin berolahraga dan diet sehat.

Sebelum menggunakan obat, bahan herbal, atau jamu tertentu, pastikan untuk melakukan Cek KLIK untuk memeriksa apakah produk telah terdaftar di BPOM. Periksa label produk karena hampir semua obat pelangsing, termasuk yang dijual bebas, memiliki efek samping.

Sebelum mengonsumsi obat diet, kamu dianjurkan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter untuk mempertimbangkan apakah kamu memang membutuhkannya atau obat resep lain yang lebih aman dan sesuai.

Baca Juga: 4 Obat Pil Resep Penurun Berat Badan Terbaik

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya