Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasien di rumah sakit sedang makan (freepik.com/freepik)
ilustrasi pasien di rumah sakit sedang makan (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi membutuhkan nutrisi tepat untuk memperkuat sistem kekebalan dan mempercepat pemulihan.
  • Pasien kanker rentan mengalami masalah makan, seperti kurang gizi, sehingga perlu pola makan seimbang selama pengobatan.
  • Nutrisi penting saat kemoterapi meliputi protein nabati, lemak sehat, karbohidrat sehat, vitamin dan mineral, antioksidan, dan fitonutrien.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi orang yang sehat, makan dengan cukup untuk memenuhi kebutuhan kalori dan nutrisi harian biasanya bukanlah masalah besar. Namun, bagi seseorang yang sedang berjuang melawan kanker dan harus menjalani kemoterapi, ini bisa menantang. Efek samping seperti mual, rasa lelah yang berkepanjangan, atau kehilangan selera makan sering membuat pasien kesulitan untuk makan.

Padahal, pada masa inilah tubuh justru butuh asupan nutrisi yang lebih baik. Nutrisi yang tepat berperan penting untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat, mempertahankan energi, dan membantu proses pemulihan berjalan lebih cepat. Makan dengan gizi seimbang juga bisa membantu pasien kanker bertahan menghadapi berbagai efek samping kemoterapi, mulai dari rasa mual, tubuh lemas, hingga nafsu makan yang menurun drastis.

Di bawah ini akan dibahas beberapa jenis nutrisi penting yang sebaiknya dipenuhi selama masa kemoterapi. Harapannya, tubuh tetap bertenaga dan lebih siap menghadapi setiap sesi pengobatan dengan kondisi terbaik.

1. Efek kanker pada nutrisi

Baik kanker itu sendiri maupun pengobatannya bisa menyebabkan banyak efek samping yang mengganggu, seperti perubahan rasa, bau, nafsu makan, dan membuatamu jadi susah makan atau menyerap nutrisi dari makanan. Akibatnya, bisa muncul masalah kurang gizi.

Orang yang terkena kanker tertentu, terutama yang menyerang sistem pencernaan, seperti kanker kepala dan leher, esofagus, lambung, pankreas, hati, atau usus besar, lebih rentan mengalami masalah makan. Namun, jenis kanker lain juga bisa menyebabkan susah makan akibat efek pengobatan.

Kalau masalah kurang gizi ini tidak segera ditangani, ini bisa berujung pada kondisi yang disebut kaheksia kanker. Ini adalah sindrom yang membuat badan jadi lemah, berat badan turun drastis, dan kehilangan lemak serta otot. Parahnya, ini bisa terjadi walaupun pasien kanker sudah makan cukup banyak.

2. Mengapa pola makan penting selama pengobatan kanker

Karena pengobatan kanker dapat menyebabkan fluktuasi nafsu makan dan berat badan, penting untuk memperhatikan pola makan atau diet dengan saksama. Selain membantu menjaga berat badan yang sehat, mengonsumsi makanan yang seimbang selama kemoterapi atau terapi radiasi dapat:

  • Membantu mengelola efek samping pengobatan.
  • Meningkatkan energi.
  • Meningkatkan kekencangan otot.
  • Menjaga fungsi kekebalan tubuh.
  • Mengurangi peradangan.

3. Bagaimana pola makan dapat membantu mengelola efek samping pengobatan kanker

Pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi. (freepik.com/freepik)

Berikut ini beberapa efek samping akibat pengobatan kanker dan perubahan pola makan yang dapat membantumu mengelolanya:

  • Kehilangan nafsu makan. Lebih baik, makan makanan kecil atau camilan bergizi sepanjang hari, daripada tiga kali makan besar.
  • Sembelit. Untuk mengatasinya, minum banyak air, pertimbangkan suplemen serat, dan tambahkan sayuran dan kacang-kacangan ke dalam diet.
  • Diare. Solusinya, pilihlah makanan atau minuman dengan natrium dan kalium, seperti minuman elektrolit, pisang, dan jus buah.
  • Kehilangan sensasi rasa. Saat mengalami hal ini, pertimbangkan untuk mencoba makanan baru dengan rempah-rempah atau bumbu yang berbeda. Kamu juga dapat menambahkan rasa yang kuat, seperti jus lemon atau jeruk nipis.
  • Mual. Untuk mengatasi mual, cobalah makanan seperti jeruk, jahe, dan menghirup minyak pepermin. 

4. Nutrisi yang dibutuhkan saat kemoterapi

Inilah beberapa nutrisi yang secara umum dibutuhkan saat kemoterapi:

  • Protein berbasis nabati. Protein nabati menawarkan kadar vitamin dan mineral tertinggi. Jika kamu mengonsumsi protein hewani, pilihlah pilihan rendah lemak seperti ayam atau ikan.
  • Lemak sehat. Alpukat, minyak zaitun, minyak biji anggur, dan kenari semuanya mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi, yang membantu melawan peradangan dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
  • Karbohidrat sehat. Saat memilih karbohidrat, pilihlah makanan yang diproses secara minimal, seperti gandum utuh, biji-bijian, dan oat. Makanan ini mengandung serat larut, yang membantu menjaga bakteri usus yang baik. Serat larut juga meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek, yang membantu segala hal mulai dari metabolisme hingga perbaikan sel.
  • Vitamin dan mineral. Ini membantu proses enzimatik tubuh, yang berperan besar dalam meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.
  • Antioksidan. Antioksidan meliputi vitamin A, C, dan E; selenium dan zink; dan beberapa enzim yang menyerap dan menempel pada radikal bebas, mencegahnya menyerang sel normal.
  • Fitonutrien. Fitonutrien atau fitokimia adalah senyawa tanaman seperti karotenoid, likopen, resveratrol, dan fitosterol yang dianggap memiliki kualitas yang melindungi kesehatan. 

5. Makanan yang sebaiknya dihindari selama perawatan kanker

Selama menjalani kemoterapi, berhati-hatilah dengan apa yang masuk ke dalam tubuh. Baca label nutrisi dan sebisa mungkin masak sendiri. Karena pasien kanker sering kali memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu, pertimbangkan untuk menghindari makanan yang berisiko menyebabkan penyakit bawaan makanan, termasuk:

  • Ikan mentah atau daging yang dimasak setengah matang.
  • Telur mentah atau setengah matang .
  • Keju dan produk susu yang tidak dipasteurisasi.
  • Buah atau sayuran yang tidak dicuci.

Menjaga asupan nutrisi yang tepat selama kemoterapi adalah langkah penting untuk mendukung proses penyembuhan dan menjaga kekuatan tubuh. Dengan memilih makanan yang bernutrisi, memperhatikan kebutuhan cairan, dan berkonsultasi dengan tim medis, pasien kanker dapat memaksimalkan efek positif pengobatan dan mengurangi risiko komplikasi.

Setiap tubuh bereaksi berbeda terhadap kemoterapi, jadi penting untuk selalu mendengarkan tubuh sendiri dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk mencapai kesehatan yang optimal selama perawatan.

Referensi 

"Cancer Diet: Foods to Add and Avoid During Cancer Treatment." Johns Hopkins Medicine. Diakses Februari 2025. 
"Benefits of Good Nutrition During and After Cancer Treatment.'" American Cancer Society. Diakses Februari 2025. 
"Nutrition in Cancer Care: Effects of Cancer Treatment on Nutrition." National Cancer Institute. Diakses Februari 2025. 

Editorial Team