Mual, diare, muntah, hingga sakit kepala dapat terjadi sebagai gejala efek samping acyclovir yang normal. Namun, segera hubungi dokter apabila indikasi ini muncul dalam waktu lama dan tidak kunjung mereda.
Obat acyclovir jarang menimbulkan efek samping yang dapat mengancam jiwa, seperti memengaruhi sel darah, ginjal, dan organ lainnya. Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala pusing berkepanjangan, tanda-tanda masalah ginjal, nyeri punggung tidak biasa, hingga halusinasi.
Terdapat pengecualian bagi pasien yang memiliki riwayat kesehatan pelemahan sistem kekebalan tubuh, termasuk di antaranya HIV, transplantasi sumsum tulang belakang, dan transplantasi ginjal.
Dapatkan bantuan medis segera jika gejala efek samping serius mulai muncul, seperti:
- Kelelahan ekstrem.
- Perubahan detak jantung (melambat, cepat, atau tidak teratur).
- Mudah memar, luka hingga berdarah.
- Demam baru.
- Urine mengandung darah atau berwarna gelap.
- Sakit perut parah.
- Mata atau kulit menguning.
- Penglihatan berubah.
- Kejang atau kehilangan kesadaran.
Sebagaimana pengobatan lainnya, penggunaan acyclovir hanya dapat diresepkan apabila manfaat yang didapat lebih banyak daripada risiko kesehatan. Mengomunikasikan riwayat kesehatan kepada dokter akan sangat membantu menghindari efek samping penggunaan acyclovir yang tidak diinginkan.