ilustrasi obat (unsplash.com/brett jordan)
Sebelum mengonsumsi alfuzosin, beritahu dokter atau apoteker apabila kamu memiliki alergi terhadapnya atau alergi lain. Termasuk jika pernah mengalami efek samping alergi setelah mengonsumsi obat atau makanan tertentu.
Jelaskan pada dokter apabila memiliki riwayat kesehatan berkaitan dengan gangguan jantung (nyeri dada atau angina, serangan jantung). Juga penyakit hati, penyakit ginjal, tekanan darah rendah, dan penyakit mata. Dokter mungkin tidak menyarankan penggunaan alfuzosin.
Alfuzosin dapat menyebabkan suatu kondisi yang mempengaruhi irama jantung (perpanjangan interval QT). Ini tidak menyebabkan efek fatal dan tidak selalu membutuhkan penanganan medis segera. Namun, konsultasikan pada dokter mengenai hal ini karena kondisi pasien dapat menyebabkan perbedaan efek.
Perpanjangan interval QT dapat menjadi serius apabila kamu memiliki kondisi medis dan sedang menggunakan obat tertentu. Maka dari itu, beritahukan dokter atau apoteker terkait obat apa saja yang sedang dikonsumsi. Termasuk obat non medis, herbal, hingga vitamin.
Dosis pertama alfuzosin dapat menyebabkan sinkop atau pingsan akibat berkurangnya aliran darah ke otak. Guna mengurangi efek samping ini, dokter biasanya akan menganjurkan dosis pertama diminum tepat sebelum tidur.
Alfuzosin hanya boleh dikonsumsi oleh pria. Anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui dilarang meminum obat ini. Apabila terlanjur mengonsumsi alfuzosin, sebaiknya segera menghubungi dokter.
Pengobatan alfuzosin dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala ringan. Guna mengurangi hal tersebut, ada baiknya biasakan bangkit dan mengubah posisi tubuh secara perlahan. Termasuk ketika bangun dari tidur atau bangkit dari duduk.