Alfuzosin: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping

Obat khusus laki-laki, alfuzosin tidak untuk wanita dan anak

Alfuzosin adalah obat yang diberikan pada pasien dengan kondisi kesehatan benign prostatic hyperplasia (BPH) pada pria. Penyakit ini juga sering disebut sebagai pembesaran kelenjar prostat jinak. Kondisi ini menyebabkan aliran urin tidak lancar dan buang air kecil terasa tidak nyaman.

Tersedia dalam bentuk generik dan merek, alfuzosin juga dikenal dari merek Uroxatral. Obat ini tidak digunakan pada wanita dan anak-anak dan hanya boleh dikonsumsi sesuai resep dokter. 

1. Manfaat

Termasuk dalam jenis obat alpha-blocker, alfuzosin bermanfaat mengendurkan otot-otot yang terdapat di prostat dan kandung kemih. Hasilnya, dapat mengurangi gejala benign prostatic hyperplasia (BPH) dan meningkatkan aliran urin.

Meski tidak bisa mengecilkan kelenjar prostat, obat ini membantu meringankan gejala BPH. Termasuk kesulitan memulai aliran urin, aliran lemah, dan kebutuhan untuk buang air kecil sering atau mendesak, terlebih saat tengah malam.

Alfuzosin bekerja dengan mempengaruhi reseptor alfa pada tubuh. Ada banyak reseptor alfa dalam tubuh, secara spesifik bekerja pada reseptor yang berada di prostat dan kandung kemih. 

2. Peringatan

Alfuzosin: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi obat (unsplash.com/brett jordan)

Sebelum mengonsumsi alfuzosin, beritahu dokter atau apoteker apabila kamu memiliki alergi terhadapnya atau alergi lain. Termasuk jika pernah mengalami efek samping alergi setelah mengonsumsi obat atau makanan tertentu. 

Jelaskan pada dokter apabila memiliki riwayat kesehatan berkaitan dengan gangguan jantung (nyeri dada atau angina, serangan jantung). Juga penyakit hati, penyakit ginjal, tekanan darah rendah, dan penyakit mata. Dokter mungkin tidak menyarankan penggunaan alfuzosin.

Alfuzosin dapat menyebabkan suatu kondisi yang mempengaruhi irama jantung (perpanjangan interval QT). Ini tidak menyebabkan efek fatal dan tidak selalu membutuhkan penanganan medis segera. Namun, konsultasikan pada dokter mengenai hal ini karena kondisi pasien dapat menyebabkan perbedaan efek. 

Perpanjangan interval QT dapat menjadi serius apabila kamu memiliki kondisi medis dan sedang menggunakan obat tertentu. Maka dari itu, beritahukan dokter atau apoteker terkait obat apa saja yang sedang dikonsumsi. Termasuk obat non medis, herbal, hingga vitamin. 

Dosis pertama alfuzosin dapat menyebabkan sinkop atau pingsan akibat berkurangnya aliran darah ke otak. Guna mengurangi efek samping ini, dokter biasanya akan menganjurkan dosis pertama diminum tepat sebelum tidur. 

Alfuzosin hanya boleh dikonsumsi oleh pria. Anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui dilarang meminum obat ini. Apabila terlanjur mengonsumsi alfuzosin, sebaiknya segera menghubungi dokter. 

Pengobatan alfuzosin dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala ringan. Guna mengurangi hal tersebut, ada baiknya biasakan bangkit dan mengubah posisi tubuh secara perlahan. Termasuk ketika bangun dari tidur atau bangkit dari duduk.

Baca Juga: Kenali BPH: Pembesaran Prostat Jinak yang Kerap Melanda Pria

3. Interaksi

Alfuzosin: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi interaksi obat (pexels.com/anna shvets)

Alfuzosin dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat lain, termasuk herbal dan vitamin. Jika tidak dihindari, interaksi dapat menyebabkan salah satu atau kedua obat tidak bekerja secara efektif. 

Healthline menyebutkan daftar obat yang berpotensi berinteraksi dengan alfuzosin, di antaranya:

  • Obat alpha-blocker lainnya termasuk doxazosin, prazosin, silodosin, tamsulosin, dan terazosin. Menggabungkan kedua obat bersamaan dapat meningkatkan risiko efek samping karena fungsi yang sama.
  • Obat untuk mengatasi disfungsi ereksi dan hipertensi pulmonal seperti obat avanafil dan sildenafil. Kombinasi keduanya dapat menyebabkan tekanan darah sangat rendah.
  • Obat yang menghambat Enzim CYP3A4 seperti ketokenazol, itraconazole, dan ritonavir. Enzim ini berperan memproses alfuzosin dalam hati. Penggunaan alfuzosin dengan penghambat enzim CYP3A4 dapat meningkatkan kadar alfuzosin dalam hati dan menyebabkan efek samping.
  • Obat tekanan darah. Konsumsi keduanya secara bersamaan dapat mengakibatkan tekanan darah terlalu rendah. Kategori obat ini termasuk:
    • Antagonis aldosteron (spironolakton, eplerenone)
    • ACE inhibitor (benazepril, lisinopril, enalapril, fosinopril)
    • ARB inhibitor (losartan, candesartan, olmesartan, telmisartan)
    • Beta-blocker (atenolol, bisoprolol, metoprolol, propranolol)
    • Penghambat saluran kalsium (amlodipin, nifedipin, verapamil)
    • Agen adrenergik sentral (klonidin, metildopa)
    • Inhibitor renin langsung seperti aliskiren
    • Obat diuretik (amiloride, metolazon)
    • Vasodilator (hidralazin, minoksidil)
    • Nitrat (isosorbid mononitrat, isosorbid dinitrat)

Daftar di atas tidak mencantumkan keseluruhan nama obat yang dapat berinteraksi dengan alfuzosin. Kembali konsultasikan pada dokter apabila obat yang kamu konsumsi termasuk jenis di atas. 

4. Dosis

Pemberian dosis alfuzosin disesuaikan pada usia dan kondisi kesehatan pasien. Individu usia lansia mungkin memproses obat lebih lama dari usia muda. Maka dari itu, hindari mengonsumsi obat tanpa mengikuti resep dokter. 

Adapun dilansir MIMS, dosis pemberian alfuzosin untuk pengobatan pembesaran kelenjar prostat jinak atau BPH yakni:

Dewasa: 2.5 mg tiga kali sehari. Dosis maksimal: 10 mg/hari. Dosis pertama harus diberikan sebelum tidur. 

Lansia: Awalnya, 2.5 mg bid. Pada lansia dengan retensi urin: 10 mg, 1 kali sehari, dikonsumsi selama 3–4 hari dimulai dari hari pertama pemasangan kateter urin.

5. Efek samping

Alfuzosin: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi kelelahan, efek samping alfuzosin (unsplash.com/adrian swancar)

Alfuzosin dapat menyebabkan reaksi alergi parah. Di antara gejala yang paling sering muncul akibat alergi obat yakni kesulitan bernapas, pembengkakan di sekitar wajah dan mulut, gatal, kulit ruam, hingga sesak. Segera dapatkan bantuan guna meredakan gejala alergi.

Alfuzosin juga dapat menyebabkan efek samping yang serius, melansir Rxlist. Yakni penyakit ereksi menyakitkan dan tidak akan hilang (priapism). Ini tidak dapat mereda dengan berhubungan seks. Segera dapatkan bantuan dokter. Priapismus yang tidak diobati bisa menyebabkan kesulitan ereksi di kemudian hari.

Adapun efek samping pengobatan paling umum dengan alfuzosin adalah:

  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Kelelahan

Kondisi ini dapat mereda seiring tubuh menyesuaikan dengan obat. Jika tidak kunjung membaik, konsultasikan pada dokter terkait apa yang kamu alami.

Mengambil dosis alfuzosin terlalu banyak dapat menyebabkan tekanan darah rendah dan gangguan hati. Sedangkan risiko meningkatnya gejala pembesaran prostat jinak bisa terjadi jika kamu menghentikan pengobatan atau tidak lagi meminum alfuzosin. 

Sangat penting untuk terus minum obat sebagaimana yang diresepkan oleh dokter, bahkan jika kamu merasa gejala sudah membaik. Mendapatkan alfuzosin secara rutin memberikan kesempatan terbaik untuk mengobati pembesaran kelenjar prostat jinak dan meningkatkan kualitas hidup.

Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Prostat Tingkatkan Harapan Hidup hingga 90 Persen

Topik:

  • Laili Zain
  • Langgeng Irma Salugiasih
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya