Dimuat dalam jurnal Diabetologia pada 1 November 2022, para peneliti dari Belanda dari Leiden University Medical Center dan Maastrict University Medical Center meneliti hubungan waktu olahraga dan resistansi insulin.
Penelitian bertajuk "Timing of physical activity in relation to liver fat content and insulin resistance" ini mengambil data dari Netherlands Epidemiology of Obesity (NEO), yang melibatkan data indeks massa tubuh (IMT), kadar gula darah puasa dan setelah makan, kadar insulin, dan hasil MRI dari 6.671 individu berusia 45 sampai 65 tahun.
Menurut data, sebanyak 955 partisipan memakai alat monitor aktivitas selama 4 hari. Dari angka tersebut, sebanyak 775 partisipan dengan usia rata-rata 56 tahun terlibat dalam penelitian ini. Mereka memiliki IMT rata-rata 26,2 (kelebihan berat badan).
Melalui data monitor aktivitas, para peneliti membagi periode keseharian para partisipan ke dalam tiga segmen:
- Pagi: 06:00–12:00
- Siang: 12.00–18.00
- Malam: 18.00–00.00
Para peneliti tidak meneliti dari jam 00:00–06:00. Tiap 6 jam, para peneliti Belanda melihat perbedaan tingkat aktivitas yang terekam oleh monitor detak jantung ActiHeart.
"Akhirnya, kami bisa membagi para partisipan ke empat tipe gerak: mereka yang bergerak di pagi hari, siang hari, atau malam hari, dan mereka yang tidak memiliki puncak gerakan jelas, sehingga sedikit bergerak sehari-hari," ujar peneliti dari Leiden, Jeroen H. P. M. van der Velde, dalam pernyataan resmi.