Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mengobrol bersama pasangan.
ilustrasi pasangan sedang berdiskusi (vecteezy.com/Tonefoto grapher)

Intinya sih...

  • HIV menular melalui kontak dengan cairan tubuh tertentu, bukan lewat kontak sehari-hari. Pengobatan ART bisa menekan virus hingga tidak terdeteksi.

  • Jika pasangan positif HIV: penting untuk memeriksakan diri sendiri (tes HIV), mempertimbangkan PrEP, menjaga komunikasi, serta mendukung pengobatan dan kesehatan bersama.

  • Dukungan emosional, gaya hidup sehat, dan edukasi benar tentang HIV membantu mengurangi stigma dan menjamin kualitas hidup baik bagi orang dengan HIV maupun pasangan mereka.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mengetahui bahwa pasanganmu terdiagnosis HIV bisa mengguncang perasaan dan pikiranmu. Emosi seperti khawatir, takut, bingung, wajar semua itu muncul. Namun, di balik rasa cemas itu, ada hal-hal penting yang perlu kamu pahami dan lakukan agar kamu dan pasangan bisa menjalani hidup dengan lebih aman, sehat, dan penuh pengertian.

Lewat artikel ini kamu diajak memahami bagaimana HIV bisa ditularkan, apa artinya bagi hubungan, serta langkah nyata yang bisa diambil ketika seseorang yang kamu cintai hidup dengan HIV.

HIV dan cara-cara penularannya

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini tidak menyebar lewat kontak biasa seperti berpelukan, berjabat tangan, berbagi cangkir, atau berbagi piring. Penularan terjadi melalui cairan tubuh tertentu, terutama darah, air mani, cairan dari vagina/penis, dan ASI.

Beberapa jalur penularan HIV yang paling umum meliputi:

  • Hubungan seksual tanpa kondom dengan pasangan yang hidup dengan HIV.

  • Berbagi jarum suntik atau peralatan injeksi dengan orang yang terinfeksi.

  • Dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.

Di sisi lain, kontak sehari-hari seperti pelukan, berciuman, berjabat tangan, berbagi makanan atau minuman bukanlah jalur penularan HIV.

Hal-hal yang perlu dilakukan saat pasangan didiagnosis HIV

ilustrasi pasangan berpelukan (freepik.com/freepik)

Jika pasanganmu baru saja menerima hasil positif HIV, ini hal-hal penting yang bisa kamu lakukan:

  • Tetap tenang, dengarkan dan beri dukungan. Biarkan pasanganmu menyatakan perasaan, kecemasan, atau keraguan mereka. Pastikan komunikasi tetap terbuka tanpa stigma.

  • Ajak pasangan segera memulai pengobatan antiretroviral (ART). Dengan pengobatan yang tepat, virus bisa ditekan hingga viral load tidak terdeteksi. Ini akan sangat membantu menjaga kesehatan serta menurunkan risiko penularan.

  • Untuk kamu (pasangan negatif), pertimbangkan pencegahan tambahan: misalnya PrEP (pre-exposure prophylaxis) jika risiko masih ada, serta tetap memakai kondom saat berhubungan intim sampai viral load pasangan benar-benar terkontrol.

  • Jalani tes HIV untuk memastikan statusmu sendiri. Jangan berasumsi berdasarkan pasangan saja.

  • Jaga gaya hidup sehat bersama: pola makan nutrisi seimbang, olahraga teratur, istirahat cukup. Ini penting bagi sistem kekebalan, baik untuk orang dengan HIV maupun pasangan mereka.

  • Jaga komunikasi terbuka. Tidak hanya soal fisik, tetapi juga tentang perasaan, kekhawatiran, dan harapan. Dukungan emosional sama pentingnya dengan aspek medis.

Mengetahui pasangan hidup dengan HIV bisa jadi tantangan, baik secara emosional, praktis, hingga medis. Namun, dengan informasi yang benar, komunikasi terbuka, dan langkah nyata seperti pengobatan, pencegahan, serta dukungan bersama, hubungan bisa terus dijalani dengan sehat, penuh pengertian, dan tanpa stigma.

HIV bukan akhir dari segalanya. Dengan ART, gaya hidup sehat, serta dukungan penuh dari pasangan dan lingkungan, kehidupan bersama tetap bisa dijalani dengan penuh harapan, cinta, dan rasa aman.

FAQ seputar HIV dan penularannya

Apakah aku otomatis tertular HIV jika pasanganku positif?

Tidak. Risiko penularan tergantung pada aktivitas, apakah ada proteksi (kondom), apakah pasangan menjalani ART dan memiliki viral load tidak terdeteksi, dan apakah ada perilaku risiko lain. Kalau pasangan dalam pengobatan dan viral load terkontrol, risiko tertular sangat kecil.

Perlukah aku langsung tes HIV setelah tahu pasangan positif?

Ya. Tes penting untuk mengetahui statusmu sendiri. Jangan mengandalkan asumsi.

Apa itu PrEP dan kapan aku bisa menggunakannya?

PrEP adalah obat pencegahan HIV bagi orang yang negatif tapi berisiko. Bisa dipertimbangkan jika kamu dengan pasangan HIV-positif, terutama sebelum viral load mereka terkontrol.

Jika pasangan sudah menjalani ART dan viral load tidak terdeteksi, aman kah berhubungan intim tanpa kondom?

Banyak data menunjukkan bahwa dengan viral load terkontrol, risiko penularan sangat rendah atau hampir tidak ada. Namun, diskusi dengan tenaga medis tetap penting.

Apakah HIV bisa menular lewat pelukan, ciuman, berbagi makanan, atau sehari-hari?

Tidak. HIV tidak menyebar lewat kontak biasa seperti itu.

Bagaimana mendukung pasangan secara emosional dan psikologis?

Dengarkan mereka, hargai perasaan mereka, jaga komunikasi terbuka, tawarkan dukungan tanpa stigma, dan jika perlu bantu akses konseling atau kelompok dukungan.

Apakah orang dengan HIV bisa hidup sehat dan normal?

Ya. Dengan pengobatan ART serta perawatan kesehatan rutin, banyak orang dengan HIV hidup panjang dan sehat.

Perlukah pasanganku memberi tahu orang lain bahwa dia HIV-positif?

Itu keputusan yang sangat pribadi. Privasi dan keamanan emosional pasangan harus dihormati. Namun, untuk pasangan seksual sebelumnya atau berbagi jarum, pemberitahuan bisa membantu mereka mendapatkan tes dan perawatan.

Bagaimana cara menjaga kesehatan bersama saat salah satu positif HIV?

Pola makan sehat, olahraga teratur, istirahat cukup, pencegahan infeksi tambahan (vaksinasi, skrining rutin), dan kepatuhan terhadap pengobatan untuk menjaga sistem imun dan kualitas hidup.

Apa yang harus dilakukan jika aku merasa overwhelmed, takut, atau stres akibat diagnosis pasangan?

Cari dukungan dari teman, keluarga, konselor, atau kelompok pendamping/komunitas. Penting juga untuk menjaga kesehatan mentalmu sendiri sambil mendampingi pasangan.

Editorial Team