Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kehamilan yang mengalami infeksi COVID‑19 dapat berpengaruh jauh melampaui kesehatan sang ibu, yaitu berpotensi berdampak pada perkembangan otak janin.
Dalam satu riset yang melibatkan lebih dari 18.000 kelahiran di wilayah Massachusetts, Amerika Serikat (AS), antara Maret 2020 dan Mei 2021, ditemukan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu yang pernah positif COVID‑19 saat hamil memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami ondisi perkembangan saraf (neurodevelopmental condition) seperti keterlambatan bicara (speech delay), gangguan motorik, dan autisme hingga pada usia 3 tahun hingga 29 persen.
Spesifiknya, dari kelompok ibu yang terinfeksi, sekitar 16,3 per anak–anak mereka telah memiliki setidaknya satu gangguan neurodevelopmental, dibandingkan 9,7 persen dari kelompok yang ibu mereka tidak terinfeksi.
Ada beberapa faktor yang memperkuat hasil ini. Sebagian besar infeksi terjadi pada trimester ketiga kehamilan, dan anak laki-laki tampaknya lebih rentan dibanding anak perempuan.
