Parestesia biasanya timbul akibat kompresi saraf (tekanan atau terjepit) atau kerusakan. Ini bisa menjadi gejala dari berbagai macam penyakit, gangguan, dan kondisi yang menyebabkan cedera pada saraf.
Mati rasa atau kesemutan sementara yang hilang dengan cepat dapat terjadi akibat duduk dengan kaki bersilang dalam waktu lama atau tidur dengan posisi tengkurap. Kebanyakan orang pernah merasakan sensasi seperti ini.
Penyebab parestesia ortopedi
Parestesia juga dapat terjadi dari kondisi ortopedi sedang hingga serius yang melukai atau merusak saraf, termasuk:
- Cedera punggung atau leher.
- Patah tulang atau gips yang terlalu kencang.
- Penyakit cakram degeneratif.
- Hernia nukleus pulposus (HNP).
- Nerve entrapment atau tekanan pada saraf, contohnya sindrom carpal tunnel.
Penyebab parestesia neurologis
Parestesia juga dapat disebabkan oleh berbagai kelainan saraf dan penyakit yang merusak saraf, antara lain:
- Gangguan penggunaan alkohol.
- Malformasi arteriovenosa.
- Tumor otak.
- Neuropati diabetik.
- Ensefalitis.
- Keracunan logam berat, seperti keracunan timbal.
- Multiple sclerosis.
- Neuropati perifer.
- Herpes zoster.
- Cedera tulang belakang atau tumor.
- Stroke.
- Serangan iskemik transien.
- Mielitis transversa.
- Cedera otak traumatis.
- Defisiensi vitamin B12 atau anemia pernisiosa.