ilustrasi berkonsultasi dengan dokter (freepik.com/pressfoto)
Sebelum memulai pemeriksaan, dokter akan meminta kamu untuk berbaring miring atau bersandar di meja pemeriksaan.
Dokter akan merentangkan bokong dengan lembut dan memasukkan satu jari yang telah dilumasi dan bersarung tangan ke dalam rektum melalui anus. Dokter kemudian akan memutar jarinya dengan gerakan memutar untuk merasakan ukuran dan tekstur prostat.
Jika dokter memeriksa sfingter anal, dokter mungkin juga meminta kamu untuk rileks, mengejan, atau batuk sebelum melepaskan jarinya. Tergantung pada gejala yang dialami, dokter mungkin juga akan mencari bukti adanya pendarahan.
Merasa gugup sebelum pemeriksaan prostat pertama sangat wajar karena kamu tidak tahu apa yang akan terjadi. Pemeriksaan prostat bisa terasa invasif atau tidak nyaman secara fisik, emosional, dan mental.
Walaupun kamu akan merasakan tekanan atau ketidaknyamanan, tetapi biasanya tidak terasa sakit. Ini bisa membuat kamu merasa ingin buang air kecil, terutama jika kamu mengalami pembesaran prostat.
Melakukan latihan pernapasan dan visualisasi dapat membantu memberikan kenyamanan.
Pemeriksaan prostat hanya butuh waktu beberapa detik. Setelahnya, kamu bisa beraktivitas normal. Kalau memiliki wasir atau fisura ani, kamu mungkin mengalami pendarahan rektum ringan untuk sementara waktu. Beri tahu dokter atau pergi ke ruang gawat darurat jika kamu mengalami pendarahan dalam jumlah besar.
Dokter dapat memberi tahu jika kamu perlu pemeriksaan prostat secara berkala. Ini bisa didasarkan pada kondisi kesehatan kamu secara keseluruhan, riwayat kesehatan, usia, riwayat keluarga, risiko, dan risiko lingkungan.
Jika hasil pemeriksaan prostat tidak normal, dokter mungkin ingin kamu melakukan tes lebih lanjut, seperti MRI prostat. Mereka mungkin juga ingin melakukan biopsi prostat untuk mencari tanda-tanda kanker.
Jika hasil pemeriksaan prostat normal, dokter dapat melihat hasil tes darah PSA untuk mengetahui kapan kamu harus menjalani pemeriksaan kanker prostat berikutnya.