EVALI kependekan dari e-cigarette or vaping use-associated lung injury, yang awalnya dikenali sebagai vaping associated pulmonary illness (VAPI). Pembaruan istilah ini menanggapi meningkatnya jumlah kasus penyakit paru-paru parah terkait penggunaan produk rokok elektronik dan vape, yang pertama kali teridentifikasi pada tahun 2019.
EVALI merupakan respons inflamasi atau peradangan dalam paru-paru yang dipicu oleh zat yang dihirup. Mengingat berbagai macam produk (banyak yang ilegal atau palsu) dan banyak bahan berbeda, tak heran jika EVALI juga bervariasi. Ini bisa terjadi sebagai pneumonia, kerusakan kantung udara kecil di paru-paru (alveoli), atau reaksi peradangan yang disebut pneumonitis fibrinosa.
Menurut sebuah data prevalensi populasi penggunaan rokok elektronik, diperkirakan ada 82 juta pengguna vape di dunia pada tahun 2021; 9,2 juta di wilayah Mediterania Timur; 5,6 juta di wilayah Afrika; 20,1 juta di kawasan Eropa; 16,8 juta di Amerika; 16,0 juta di kawasan Pasifik Barat; dan 14,3 juta di Asia Tenggara.
EVALI dapat memengaruhi orang yang telah menggunakan produk vape hingga 90 hari sebelum gejala dimulai. EVALI dapat berkembang secara tiba-tiba dan hanya berlangsung sebentar (akut) atau berkembang secara bertahap dan terus menerus dalam jangka waktu yang lebih lama (subakut). Kasus yang parah bisa fatal.