Mengendalikan tekanan darah adalah salah satu cara terpenting untuk memperlambat kerusakan ginjal. Dokter biasanya meresepkan obat seperti ACE inhibitor atau ARB (angiotensin receptor blocker), dengan target menjaga tekanan darah tidak lebih dari 130/80 mmHg.
Namun, obat saja tidak cukup. Perubahan gaya hidup berperan besar dalam melindungi ginjal sekaligus mencegah penyakit jantung dan stroke. Ini langkah-langkah yang bisa dilakukan:
Berhenti merokok.
Mengonsumsi makanan rendah lemak dan kolesterol.
Rutin berolahraga (dengan arahan dokter sebelum memulai).
Mengonsumsi obat penurun kolesterol bila diperlukan.
Menjaga kadar gula darah tetap terkendali.
Mengurangi asupan garam dan kalium.
Selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat bebas, termasuk vitamin, herbal, atau suplemen.
Selain itu, ada pengobatan tambahan yang sering direkomendasikan, misalnya obat pengikat fosfat untuk mencegah kadar fosfor terlalu tinggi, tambahan asupan zat besi, dan suntikan eritropoietin untuk mengatasi anemia, serta kalsium dan vitamin D dengan pengawasan dokter.
Banyak pasien PGK juga perlu menjalani pola makan khusus, seperti:
Membatasi cairan.
Mengurangi konsumsi protein.
Menghindari makanan tinggi fosfor dan elektrolit tertentu.
Menjaga asupan kalori cukup agar berat badan tidak menurun drastis.
Selain perawatan medis dan pola makan, vaksinasi juga sangat penting. Beberapa vaksin yang dianjurkan meliputi:
Terlihat banyak, ya? Namun, intinya cukup sederhana, kok: mengelola tekanan darah, menerapkan gaya hidup sehat, mengikuti pola makan yang sesuai, dan menjaga imunitas dengan vaksin. Dengan itu semua, pasien PGK bisa tetap menjaga kualitas hidup sekaligus memperlambat kerusakan ginjal.
Saat ini, belum ada obat yang benar-benar menyembuhkan PGK. Apakah penyakit ini berkembang menjadi gagal ginjal tahap akhir dan seberapa cepat perjalanannya sangat bergantung pada penyebab kerusakan ginjal serta seberapa baik kamu merawat diri.
Gagal ginjal adalah tahap terakhir PGK, ketika ginjal sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan tubuh. Pada kondisi ini, dokter biasanya akan mulai membicarakan tentang dialisis atau cuci darah, prosedur untuk membuang limbah dari darah ketika ginjal tidak lagi bisa melakukannya.
Umumnya, kamu baru memulai dialisis ketika fungsi ginjal tersisa hanya sekitar 10–15 persen. Bahkan, pasien yang sedang menunggu transplantasi ginjal pun sering kali tetap membutuhkan dialisis sebagai penopang sementara sampai ginjal baru tersedia.