Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara periodontitis dan tingkat keparahan COVID-19. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan rongga mulut di masa pandemi ini, tidak kalah dari menjaga protokol kesehatan!
Akan tetapi, beberapa hal perlu diperhatikan dari penelitian tersebut. Hingga saat ini, belum ada penelitian lain yang mempublikasikan efek periodontitis terhadap pasien COVID-19. Selain itu, penelitian tersebut hanya menjelaskan kaitan COVID-19 dan periodontitis, bukan hubungan sebab dan akibatnya.
“Karena ukuran sampel yang terbatas pada penelitian kami, kami mengelompokkan empat tahap penyakit periodontal yang berbeda menjadi dua kategori. Dengan menggabungkan tahap 0-1 dan 2-4, kami dapat melihat hubungan keseluruhan antara periodontitis dan COVID,” kata dr. Tamimi.
ilustrasi gigi (unsplash.com/nhiamoua)
Di sisi lain, para peneliti mencatat bahwa penilaian buta pada radiografi gigi oleh para peninjau independen dan sifat representatif yang kuat dari sampel populasi dapat meningkatkan akurasi penelitian. Selain itu, penelitian ini juga mempertimbangkan berbagai faktor, seperti demografis, medis atau perilaku, untuk menghindari bias.
Kesimpulan terakhir, para peneliti menyatakan bahwa dibutuhkan penelitian lebih mendalam terhadap pengaruh periodontitis dan COVID-19 untuk memahami hubungan sebab akibat antara keduanya.
"Selain itu, memahami mekanisme yang mendasari hubungan antara periodontitis dan komplikasi COVID-19 adalah bidang penelitian yang menjanjikan target mekanis, stratifikasi risiko, dan intervensi baru," tutup penelitian tersebut.