ilustrasi gigitan nyamuk (pixabay.com)
Kita harus lebih waspada terhadap penyebab demam berdarah dengue (DBD) saat musim hujan. Ini karena saat musim hujan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk pembawa virus dengue, yaitu Aedes aegypti, sehingga penularannya juga meningkat.
Gejalanya biasanya dimulai 4 hingga 6 hari setelah infeksi dan berlangsung hingga 10 hari, yang bisa meliputi:
- Demam tinggi secara tiba-tiba.
- Sakit kepala parah.
- Sakit di belakang mata.
- Nyeri sendi dan otot yang parah.
- Kelelahan.
- Mual.
- Muntah.
- Ruam kulit yang muncul 2 hingga 5 hari setelah demam timbul.
- Perdarahan ringan (mimisan, gusi berdarah, atau mudah memar).
Terkadang, gejalanya ringan dan bisa dikira flu atau infeksi virus lainnya. Anak-anak yang lebih kecil dan orang-orang yang belum pernah terinfeksi sebelumnya cenderung memiliki kasus yang lebih ringan daripada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa.
Namun, masalah serius dapat berkembang. Ini termasuk demam hemoragik dengue atau dengue hemorrhagic fever, komplikasi langka yang ditandai dengan demam tinggi, kerusakan pada getah bening dan pembuluh darah, pendarahan dari hidung dan gusi, pembesaran hati, dan kegagalan sistem peredaran darah. Gejalanya dapat berkembang menjadi perdarahan masif, syok, dan kematian. Ini disebut sindrom syok dengue atau dengue shock syndrome (DSS).
Orang dengan sistem kekebalan yang lemah serta orang-orang dengan infeksi dengue kedua atau berikutnya diyakini berisiko lebih besar terkena DBD.
Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan mencegah gigitan nyamuk. Vaksinnya pun sudah tersedia. Jika ingin mendapatkannya, konsultasikan dengan dokter.
Untuk melindungi diri, kamu bisa melakukan ini:
- Gunakan semprotan nyamuk, bahkan saat di dalam ruangan.
- Saat di luar ruangan, gunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang.
- Saat di dalam ruangan, gunakan pendingin ruangan bila memungkinkan.
- Pastikan jendala dan pintu aman dari lubang. Bila perlu, gunakan kasa nyamuk atau kelambu.
- Bila merasa mengalami gejala DBD, segera hubungi dokter.
- Untuk mengurangi populasi nyamuk, basmi atau bersihkan tempat-tempat nyamuk mungkin bersarang, seperti ban mobil, kaleng, atau pot tanaman yang menampung air hujan. Ganti tempat penampungan air yang ada di luar rumah secara berkala, seperti tempat minum hewan, dan sebagainya.
Jagalah kesehatan dan kebersihan lingkungan dengan baik saat musim hujan agar terhindar dari ancaman penyakit-penyakit di atas. Pastikan untuk mendapatkan asupan nutrisi yang baik setiap hari serta terapkan gaya hidup bersih dan sehat agar tidak mudah jatuh sakit.