Melansir Medical News Today, pengaruh alkohol pada otak membuat seseorang mengalami penglihatan kabur, kehilangan ingatan, bicara cadel, kesulitan berjalan, dan waktu reaksi yang lambat.
Selain itu, pengaruh alkohol juga dapat mengubah reseptor otak neurotransmiter, sehingga mengganggu fungsi kognitif, emosi, suasana hati, dan respons seseorang pada berbagai tahapan.
Alkohol juga merupakan depresan sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan penderitanya kesulitan dalam memproses informasi dan menimbulkan tantangan dalam memecahkan masalah yang sederhana.
Selain itu, efek alkohol pada reseptor serotonin dan GABA bisa menyebabkan perubahan neurologis, yang bisa menyebabkan menurunnya ketakutan normal seseorang terhadap konsekuensi dari tindakan yang dilakukannya, berkontribusi dalam pengambilan risiko, atau perilaku kekerasan.
Alkohol juga bisa mengganggu koordinasi dan keseimbangan motorik halus, sehingga sering menyebabkan cedera karena jatuh. Selain itu, minum alkohol secara berlebihan juga bisa menyebabkan pingsan atau ketidakmampuan untuk mengingat peristiwa.
Konsumsi alkohol dalam jangka panjang bisa mempercepat proses penuaan normal otak, yang nantinya bisa menyebabkan demensia dini yang permanen.
Otak akan masih terus berkembang hingga usia 24 tahun, sehingga orang dewasa muda sangat rentan pada efek yang merusak dari alkohol.
Melansir DrugRehab.com, beberapa penyakit otak karena alkohol yang bersifat permanen, yaitu:
- Sindrom Wernicke-Korsakoff (otak basah): penyakit ini merupakan gabungan dari dua gangguan neurologis yang terpisah, tetapi sering terjadi bersamaan, yaitu ensefalopati Wernicke dan psikosis Korsakoff. Sindrom ini merupakan salah satu penyakit otak yang paling melemahkan pecandu alkohol. Konsumsi alkohol jangka panjang bisa menyebabkan kekurangan vitamin B1 atau tiamin. Ensefalopati Wernicke terjadi karena kekurangan tiamin di otak, sehingga menyebabkan kebingungan, inkoordinasi otot, dan gangguan penglihatan. Kebanyakan penderita ensefalopati Wernicke, juga mengembangkan psikosis Korsakoff setelah gejala ensefalopati Wernicke hilang. Gejala psikosis Korsakoff yaitu kesulitan belajar, halusinasi, dan kehilangan ingatan. Sindrom Wernicke-Korsakoff mengacu pada kejadian umum psikosis Korsakoff setelah ensefalopati Wernicke. Gejala sindrom ini tidak bisa dipulihkan, tetapi perawatan bisa mencegah gejala semakin parah.
- Ensefalopati hepatik: merupakan akibat tidak langsung lainnya karena konsumsi alkohol. Hati berperan untuk penyaringan racun keluar dari aliran darah. Saat alkohol merusak hati, beberapa racun tetap berada di aliran darah dan masuk ke otak. Ensefalopati hepatik terjadi saat otak dirusak oleh racun yang berada dalam darah. Gejala ensefalopati hepatik yaitu kantuk dan bicara yang cadel. Kerusakan otak yang memburuk dapat menyebabkan koma.