ilustrasi vagina (pexels.com/@Dainis_Graveris)
Pada dasarnya vagina dipenuhi oleh bakteri baik dan bakteri jahat. Keberadaan bakteri baik akan membantu mengendalikan bakteri jahat. Namun, bila keseimbangan antara kedua bakteri ini terganggu, maka ada kemungkinan perempuan mengalami vaginosis bakterialis.
Penyakit yang dipicu oleh hubungan seksual tersebut memiliki gejala seperti keputihan berwarna putih atau abu-abu, keputihan berbau busuk atau menyengat, bau vagina yang kuat, muncul bau amis setelah berhubungan seks, gatal, dan buang air kecil yang menyakitkan.
Risiko vaginosis bakterialis bisa diperkecil dengan tidak berganti-ganti pasangan, menggunakan kondom, menghindari douching, menjaga kebersihan, dan mengenakan pakaian dalam yang nyaman.
Masing-masing penyakit yang dipicu oleh hubungan seksual memiliki gejala khusus yang bisa diwaspadai agar bisa ditangani lebih cepat. Perawatan dan prosedur penanganan medis juga tersedia oleh dokter.
Apabila kamu mengalami gejala-gejala seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jangan ragu untuk menemui dokter, ya, agar bisa dilakukan pemeriksaan dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Penulis: Dian Rahma Fika Alnina