ilustrasi batuk berdarah (pexels.com/Karolina Grabowska)
Vaskulitis mengacu pada sekelompok penyakit peradangan yang menyebabkan peradangan yang berpusat di dinding pembuluh darah. Peradangan vaskular ini pada akhirnya menyebabkan kerusakan dan disfungsi organ yang mengandung pembuluh yang terkena. Gejala vaskulitis tergantung pada pembuluh darah tertentu (dan organ) yang terlibat dalam proses inflamasi.
Salah satu organ yang bisa terdampak oleh vaskulitis adalah paru-paru. Batuk, terutama batuk darah, sesak napas, penampilan seperti pneumonia pada rontgen dada, "infiltrasi" paru-paru, dan berkembangnya rongga di paru-paru adalah beberapa manifestasi yang bisa terjadi dalam vaskulitis yang melibatkan paru-paru.
Demikianlah beberapa penyebab batuk berdarah atau hemoptisis. Meskipun ini sering dipicu oleh kondisi yang kronis, tetapi kamu tidak perlu langsung panik. Penanganan yang tepat dapat mengendalikan atau bahkan menyembuhkan kondisi yang menyebabkan batuk berdarah.
Referensi
"Coughing up blood." Mayo Clinic. Diakses April 2025.
Bidwell, Jacob L., and Robert W. Pachner. “Hemoptysis: Diagnosis and Management.” AAFP, October 1, 2005.
"Hemoptysis in Patients with Lung Cancer." Neumark Lung & Chest Surgery Centre. Diakses April 2025.
"Granulomatosis with Polyangiitis." Penn Medicine. Diakses April 2025.
"Setting the Record Straight About Coughing Up Blood." Cystic Fibrosis Foundation. Diakses April 2025.
"Symptoms of Vasculitis." Johns Hopkins Vasculitis Center. Diakses April 2025.
"Hemoptysis (Coughing Up Blood)." WebMD. Diakses April 2025.