Ilustrasi sakit kepala (pexels.com/andrea piacquadio)
Ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, contohnya:
1. Penyakit arteri
Ini termasuk penyakit arteri koroner, penyakit arteri karotis, dan penyakit arteri perifer, di antara banyak jenis lainnya. Penyakit-penyakit ini menyebabkan arteri menyempit, biasanya akibat aterosklerosis.
Karena penyakit arteri dapat menyerang berbagai bagian tubuh, mulai dari jantung, ginjal, hingga kaki, gejalanya sangat beragam.
Misalnya, penyakit arteri koroner dapat menyebabkan nyeri dada atau rasa tertekan di dada. Gejala penyakit arteri karotis mungkin termasuk pusing, kehilangan keseimbangan, atau sakit kepala parah.
2. Stenosis intrakranial
Stenosis intrakranial juga dikenal sebagai stenosis arteri intrakranial, yaitu penyempitan arteri di otak yang dapat menyebabkan stroke. Penyempitan tersebut disebabkan oleh penumpukan dan pengerasan timbunan plak (aterosklerosis).
Gejala utama stenosis intrakranial adalah mengalami serangan iskemik transien (TIA) atau stroke.
Gejala stroke atau TIA meliputi:
- Tiba-tiba, sakit kepala parah.
- Kelumpuhan atau kelemahan pada salah satu sisi tubuh.
- Mati rasa atau kesemutan.
- Kesulitan berbicara atau memahami.
- Masalah penglihatan.
- Pusing atau vertigo.
Jika kamu merasa menderita TIA atau stroke, segera hubungi bantuan medis darurat.
3. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah penumpukan plak (kolesterol, lemak, dan zat lain) di dalam arteri. Kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Gejalanya bergantung pada arteri mana yang terkena dan seberapa banyak aliran darah yang tersumbat.
- Nyeri dada (angina), keringat dingin, pusing, rasa lelah yang luar biasa, jantung berdebar (merasa jantung berdebar kencang), sesak napas, mual dan lemas merupakan gejala penyakit jantung koroner.
- Nyeri, pegal, berat, atau kram pada kaki saat berjalan atau menaiki tangga merupakan gejala utama penyakit arteri perifer. Gejalanya juga hilang setelah istirahat.
- Masalah dalam berpikir dan mengingat, kelemahan atau mati rasa pada satu sisi tubuh atau wajah, dan gangguan penglihatan merupakan gejala awal penyakit arteri vertebralis. TIA adalah gejala yang lebih serius.
- Nyeri hebat setelah makan, penurunan berat badan, dan diare adalah gejala iskemia arteri mesenterika pada usus.
- Disfungsi ereksi adalah tanda peringatan dini bahwa seorang pria mungkin berisiko lebih tinggi terkena aterosklerosis dan komplikasinya.
4. Sindrom penyempitan pembuluh darah otak reversibel/reversible cerebral vasoconstriction syndrome (RCVS)
RCVS terjadi ketika otot-otot di dinding pembuluh darah pada otak terganggu, sehingga sering mengalami penyempitan. Penyakit ini kerap menimbulkan gejala sakit kepala yang datang secara tiba-tiba.
Sakit kepala thunderclap yang parah adalah tanda khas RCVS dan mungkin merupakan satu-satunya gejala. Ciri-ciri sakit kepala thunderclap adalah:
- Serangan tiba-tiba tanpa peringatan.
- Intensitas mencapai puncaknya dalam waktu kurang dari 60 detik.
- Berlangsung setidaknya selama 5 menit.
- Sering disebut sebagai "sakit kepala terburuk dalam hidup".
Beberapa orang melaporkan lonjakan tekanan darah tinggi ketika sakit kepala muncul. Seseorang yang mengalami kejadian RCVS juga mungkin mengalami kejang pada saat itu. Lebih dari separuh penderita RCVS terus mengalami sakit kepala dalam jangka panjang.
5. Penyakit Raynaud
Penyakit ini menyebabkan arteri yang memasok darah ke kulit menjadi sangat sempit karena suhu dingin.
Gejala dapat terjadi sedikit berbeda pada setiap orang. Gejala umumnya meliputi:
- Jari-jari menjadi pucat atau putih kemudian membiru saat terkena dingin, atau saat stres atau gangguan emosi. Jari-jari menjadi merah ketika tangan dihangatkan dan aliran darah kembali.
- Tangan yang mungkin bengkak dan nyeri saat dihangatkan.
- Dalam kasus yang parah, luka pada bantalan jari.
- Dalam kasus yang jarang terjadi, gangren pada jari menyebabkan infeksi atau memerlukan amputasi.
6. Vaskulitis
Vaskulitis adalah peradangan pembuluh darah. Dinding pembuluh darah bisa menebal dan menyempit, sehingga darah tidak bisa mengalir dengan bebas.
Gejala vaskulitis antara lain ruam yang tampak seperti bintik merah (purpura), benjolan (benjolan) atau luka (ulkus) pada kulit, sakit kepala dengan perubahan penglihatan, sesak napas, batuk, dan mati rasa atau lemas pada tangan atau kaki.
Beberapa pasien mungkin mengalami nyeri sendi, kelelahan, atau masalah hidung dan sinus. Vaskulitis dapat berdampak serius pada ginjal, tetapi pada awalnya tidak menimbulkan gejala apa pun.