ilustrasi penyakit pada hati (freepik.com/Racool_studio)
Studi terhadap laki-laki Asia India kurus telah menemukan bahwa mereka memiliki insiden resistansi insulin 3-4 kali lipat lebih tinggi daripada rekan-rekan mereka yang seorang Kaukasia.
Mereka juga memiliki prevalensi non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) dan resistansi insulin hati (hati) yang jauh lebih tinggi.
NAFLD adalah prediktor independen dari diabetes tipe 2. Studi cross-sectional menunjukkan bahwa perlemakan hati (fatty liver) dan kelainan metabolisme terjadi bersamaan. Telah dikemukakan juga bahwa perlemakan hati merupakan penyebab resistansi insulin dan diabetes tipe 2. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America.
Perlu digarisbawahi dalam studi tersebut, bahwa partisipan studi (laki-laki India Asia) dengan NAFLD tidak kelebihan berat badan, bahkan cenderung kurus. Ini membuktikan bahwa NAFLD terjadi pada orang kurus, dan bersama dengan bukti di atas, menunjukkan bahwa NAFLD mungkin menjadi penyebab utama resistansi insulin dan diabetes tipe 2 pada orang kurus.
Jadi, dengan penjelasan di atas tadi, memiliki tubuh kurus bukan berarti jaminan terhindar dari diabetes atau penyakit kronis lainnya. Apa pun ukuran tubuh kita, kita wajib menerapkan pola hidup sehat dan berupaya untuk mencapai berat badan ideal. Ingat, penyakit bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu.