Penyebab Flu Singapura, Sering Menyerang Anak di Bawah Usia 10 Tahun

Ternyata, penyebab paling umum flu Singapura adalah infeksi virus coxsackie A16, ungkap laman Mayo Clinic. Virus ini berjenis virus RNA, artinya mengandung asam ribonukleat sebagai materi genetiknya. Tidak hanya menjadi pemicu flu Singapura, virus coxsackie juga berpotensi menyebabkan penyakit pada otot, jantung dan paru-paru.

Bagaimana cara virus coxsackie menyebar? Rupanya, virus ini menyebar jika kamu melakukan kontak dengan orang-orang yang telah terinfeksi. Misalnya, lewat air liur, cairan sekresi hidung (ingus), kotoran (feses), cairan lepuh hingga cairan yang keluar ketika kita batuk atau bersin, terang laman Mayo Clinic.

Mungkin kamu penasaran, mengapa flu Singapura lebih banyak dialami oleh anak-anak dibanding kelompok usia lainnya?

Ternyata, ini karena anak-anak belum paham tentang konsep kebersihan. Tanpa sadar, anak-anak sering menaruh tangan di mulutnya, padahal tangan itu kotor seusai dipakai bermain, jelas laman Mayo Clinic.

Setelah diobati, gejala flu Singapura pun mulai berkurang. Meski begitu, virus coxsackie tetap bertahan di tubuh selama berminggu-minggu setelah gejala hilang, ungkap laman Mayo Clinic. Oleh karena itu, anak-anak masih bisa menularkan virus coxsackie ke anak lainnya. Apalagi jika mereka bermain bersama, membuat risiko tertular meningkat.

Ada banyak faktor risiko yang meningkatkan potensi terkena flu Singapura, di antaranya adalah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi, tinggal di tempat yang padat dan kumuh, berbagi mainan dengan anak-anak lain, tidak mencuci tangan sebelum makan atau setelah menggunakan kamar mandi hingga kualitas sanitasi yang buruk.

Nah, itulah penyebab flu Singapura yang perlu kamu ketahui. Semoga informasi singkat ini bermanfaat, ya!