Gejala Flu Singapura, Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut akibat Virus

Selain anak, orang dewasa juga bisa mengalaminya

Flu Singapura atau yang dikenal sebagai hand, foot and mouth disease (HFMD) tergolong penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus. Spesies Enterovirus yang paling sering menyebabkan HFMD adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71).

Penyakit ini sering terjadi pada anak di bawah 5 tahun, tetapi siapa pun bisa tertular. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat di sekolah dan pusat penitipan anak.

Gejala flu Singapura umumnya baru tampak setelah 3–7 hari setelah infeksi. Periode itu disebut sebagai masa inkubasi. Lalu, apa saja gejala yang ditimbulkan? Simak penjelasannya berikut ini!

1. Demam tinggi

Pada awalnya seseorang yang mengalami HFMD akan mengalami demam tinggi yang bisa mencapai 40 derajat Celsius. Kondisi ini akan terlihat lebih parah pada 1–3 hari hari pertama. 

Iya, demam memang bisa mengindikasikan berbagai hal. Namun, dalam kasus HFMD, biasanya demam disertai dengan sakit tenggorokan yang mirip radang. Tidak tampak tanda-tanda flu layaknya pilek, hidung berair, dan bersin.

2. Sakit tenggorokan

Gejala Flu Singapura, Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut akibat Virusilustrasi sakit di tenggorokan (freepik.com/mdjaff)

Seperti yang disebutkan pada poin sebelumnya, seseorang dengan HFMD akan mengalami sakit tenggorokan. Kondisi ini ditandai dengan sulitnya menelan, rasa sakit ketika berbicara, dan tenggorokan yang terasa seakan berpasir. 

Mengutip Mayo Clinic, biasanya kondisi tersebut berlangsung selama 1–2 hari setelah masa inkubasi berakhir. Pada tahap ini, HFMD masih sulit dibedakan dengan penyakit lainnya.

3. Munculnya ruam merah seperti seriawan pada mulut

Dua hari setelah demam berlangsung, akan timbul bintik-bintik merah di rongga mulut, umumnya berawat di bagian belakang langit-langit mulut, yang kemudian pecah menjadi seriawan, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Jangankan dipegang, ruam tersebut bahkan terasa sakit saat seseorang minum, makan, dan menelan. Ini akan menyebabkan orang dengan HFMD kehilangan nafsu makan selama beberapa hari.

Walaupun begitu, usahakan untuk tetap makan agar kondisi tubuh tidak makin menurun. Sebisa mungkin hindari makanan yang panas karena suhu tinggi akan memperburuk kondisi.

Baca Juga: Perbedaan Gejala Campak dan Alergi, Sama-sama Ada Ruam

4. Munculnya ruam merah di telapak tangan dan kaki

Gejala Flu Singapura, Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut akibat VirusGejala flu Singapura atau hand, foot and mouth disease (HFMD). (commons.wikimedia.org/BruceBlaus)

Menyusul ruam yang muncul pada mulut, orang dengan HFMD akan mendapatkan kondisi serupa pada telapak tangan, kaki, dan terkadang di pantat.

Pada awalnya, ruam akan terlihat seperti bintik-bintik merah yang datar. Seiring waktu, bintik-bintik itu terasa melepuh dan sakit dari dalam. Namun, ruam tersebut tidak menimbulkan gatal, berbeda dengan ruam campak. Kondisi tersebut akan mengakibatkan orang dengan HFMD kesulitan memegang sesuatu dan berjalan dengan normal.

Kabar baiknya, setelah pengobatan dimulai, ruam akan berangsur membaik. Warna merah menyala pada ruam akan memudar, rasa sakit dan sensasi terbakar pun turut hilang. Akan tetapi, ruam tersebut akan berubah menjadi bintik-bintik yang timbul di permukaan kulit. Setelah sembuh dan mengering, kulit akan mengalami pengelupasan yang cukup parah.

5. Gejala tambahan pada anak-anak

Gejala yang disebutkan di atas terjadi pada semua orang dengan HFMD. Namun, pada anak-anak, terdapat gejala tambahan yang harus kamu ketahui. Ini karena rasa sakit yang ditimbulkan flu Singapura akan terasa lebih berat pada mereka. Berikut ini gejala tambahannya:

  • Sakit perut.
  • Batuk.
  • Hilangnya nafsu makan.
  • Rewel, menangis, dan mudah marah.

6. Kapan orang dengan HFMD tak lagi menular?

Gejala Flu Singapura, Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut akibat VirusFlu Singapura atau hand, foot, and mouth disease (HFMD). (commons.wikimedia.org/MidgleyDJ)

Dilansir Cleveland Clinic, HFMD adalah penyakit menular. Seseorang paling mudah menular selama beberapa hari pertama penyakitnya, sering kali sebelum ruam muncul. Lepuh biasanya mengering dalam waktu sekitar 10 hari.

Kecil kemungkinannya seseorang menularkan ke orang lain setelah lepuh mengering. Namun, virus dapat hidup di tinja selama berminggu-minggu setelah ruamnya hilang.

7. Komplikasi yang bisa terjadi

Komplikasi HFMD jarang terjadi. Kalau sampai terjadi, ini bisa berupa:

  • Dehidrasi: Menurut IDAI, lesi di daerah mulut dapat menyebabkan kesulitan minum dan makan sehingga dapat menyebabkan dehidrasi. Penting untuk minum cukup cairan untuk mencegah dehidrasi.
  • Kehilangan kuku:Beberapa laporan kasus lainnya menunjukkan HFMD dapat menyebabkan komplikasi berupa lepasnya kuku jari tangan dan kaki dan terjadi beberapa minggu setelah fase akut HFMD. Meskipun demikian, kelainan ini bersifat sementara dan kuku bisa tumbuh kembali.
  • Meningitis virus dan ensefalitis: Sejumlah kecil orang dengan HFMD mengembangkan meningitis dan ensefalitis. Kondisi langka ini menyebabkan pembengkakan berbahaya pada otak (ensefalitis) dan selaput otak serta sumsum tulang belakang (meningitis).

Walaupun sangat menular, flu Singapura tidak sulit untuk ditangani karena tergolong infeksi yang ringan. Pada umumnya, kondisi akan membaik sendiri setelah 7–10 hari. Namun, tetap dianjurkan untuk istirahat total dan tidak beraktivitas agar cepat pulih dan tidak menulari orang lain.

Baca Juga: Jangan Bingung, Ini Bedanya Ruam Campak dan Roseola

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu D. Wicaksono
  • Wendy Novianto
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya