ilustrasi seseorang sedang minum (unsplash.com/engin akyurt)
Walaupun kadar fluorida memberikan manfaat untuk mencegah gigi berulang, tetapi jika komposisinya berlebihan justru dapat menimbulkan risiko pada gigi.
Kandungan fluorida yang terkandung dalam air minum apabila melampaui tingkat optimal dapat menyebabkan risiko fluorosis, yang termanifestasi dalam bentuk bintik-bintik pada gigi.
Fluorosis gigi ini terjadi selama proses pembentukan gigi dan dampak yang ditimbulkan dapat bervariasi. Mulai dari efek yang ringan, seperti garis-garis putih atau bintik-bintik yang hampir tidak terlihat pada gigi, hingga efek yang lebih parah seperti noda permanen berwarna cokelat atau abu-abu kecokelatan pada gigi, dan/atau kerusakan gigi yang signifikan.
National Research Council (NRC) telah melakukan tinjauan ilmiah terhadap hasil penelitian terkait efek kesehatan, termasuk dampaknya pada gigi, dari konsumsi air minum yang terkontaminasi kandungan fluorida pada tingkat maksimum yang diizinkan dalam persediaan air minum secara umum, yang melebihi lebih dari empat kali lipat dari tingkat optimal yang direkomendasikan.
Mereka memastikan bahwa konsumsi berlanjut air yang mengandung konsentrasi fluorida di atas tingkat optimal umumnya dapat menyebabkan fluorosis gigi yang lebih serius. Sepuluh dari 12 anggota komite menyimpulkan bahwa kehilangan enamel dan kerusakan yang terkait dengan fluorosis parah dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan infeksi.
Seperti halnya dengan elemen jejak lainnya, asupan fluorida yang berlebihan dapat menyebabkan toksisitas akut. Mengonsumsi jumlah fluorida yang berlebihan (300 hingga 750 miligram tergantung pada berat badan) dalam satu dosis dapat menyebabkan mual atau muntah. Tingkat asupan fluorida seperti ini mungkin terjadi akibat ketidaksengajaan, seperti anak kecil mengonsumsi overdosis suplemen fluorida. Batas asupan fluorida yang aman adalah 0,7 ppm. Jika paparan yang diterima melebihi batas tersebut, maka dapat meningkatkan risiko fluorosis gigi.
Bercak putih dan warna kuning pada gigi yang disebabkan oleh fluorosis dapat menurunkan kepercayaan diri. Meskipun fluorosis tidak berbahaya bagi kesehatan, tetapi hal ini justru mengganggu penampilan sehari-hari.
Langkah tepat untuk mengatasi fluorosis adalah dengan berkonsultasi dengan dokter gigi. Dokter gigi dapat memberikan saran mengenai perawatan gigi yang sesuai, seperti pemutihan gigi atau penggunaan pasta gigi khusus. Selain itu, ada juga prosedur kosmetik gigi seperti bonding atau veneer yang dapat membantu memperbaiki penampilan gigi yang terkena fluorosis.
Penting juga untuk menjaga kebersihan gigi secara rutin dengan menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, menggunakan benang gigi, dan rutin melakukan pemeriksaan gigi secara berkala. Selain itu, mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung fluorida berlebihan juga dapat membantu mencegah fluorosis gigi lebih lanjut.