Darah dalam tinja mungkin berasal dari suatu tempat di saluran pencernaan bagian atas yang mengalami pendarahan. Penyebab paling umum adalah penyakit tukak lambung. Pada kondisi ini, terdapat luka pada lapisan lambung atau usus bagian atas yang mengeluarkan darah. Darah dari tukak lambung bisa berwarna merah atau lebih gelap—bahkan hitam dan lengket.
Pendarahan saluran pencernaan bagian atas dapat didiagnosis dengan tes endoskopi. Selama prosedur, ahli gastroenterologi akan melihat saluran pencernaan bagian atas dengan kamera yang dipasang pada tabung sempit dan fleksibel. Tabung itu dimasukkan ke tenggorokan dan melihat ke usus.
Jika kamu mengalami pendarahan saluran cerna bagian atas yang serius, kamu memerlukan pembedahan untuk memperbaikinya.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan hematochezia atau darah dalam tinja. Dalam kebanyakan kasus, penyebabnya bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, tetapi bukan hal buruk jika kamu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.
Referensi
"Hematochezia What Is It, Causes, Signs, Symptoms, and More". Osmosis by Elsevier. Diakses Desember 2024.
"Rectal Bleeding". Cleveland Clinic. Diakses Desember 2024.
"Rectal Bleeding Causes". Mayo Clinic. Diakses Desember 2024.
"Blood in Stool: Causes and Treatment". WebMD. Diakses Desember 2024.
"Gastrointestinal (GI) Bleeding". National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses Desember 2024.
Keith, Joshua J., Lorenzo O. Hernandez, et al. “Catamenial rectal bleeding due to invasive endometriosis: a case report.” Journal of Medical Case Reports 14, no. 1 (May 26, 2020).
Lamb, Chris A, Elizabeth Iris Mary Lamb, John C Mansfield, and K Nathan Sankar. “Sexually transmitted infections manifesting as proctitis.” Frontline Gastroenterology 4, no. 1 (December 5, 2012): 32–40.
"Blood in Stool: When to Worry and How to Treat It". Verywell Health. Diakses Desember 2024.