Beberapa laki-laki dengan kelenjar prostat yang membesar kesulitan mengontrol keluarnya urine. Masalah ini dapat berhubungan dengan kandung kemih yang terlalu aktif, salah satu perubahan fungsi kandung kemih yang disebabkan oleh pembesaran prostat.
Normalnya, otak mulai mengirimkan sinyal untuk buang air ketika kandung kemih terisi sebagian. Ini memberi peringatan untuk mencari tempat buang air kecil. Saat kamu memutuskan untuk mengeluarkan urine, katup yang disebut sfingter urinaria terbuka untuk memungkinkan kandung kemih mengalir. Otot-otot di dinding kandung kemih menekan ke dalam untuk mengosongkan tangki penyimpanan.
Namun, saat kandung kemih terlalu aktif, otot kandung kemih berkontraksi dengan sendirinya, tanpa peringatan apa pun. Hal ini menyebabkan tiba-tiba muncul keinginan kuat untuk buang air kecil. Jika orang tersebut tidak mampu menahan kencingnya hingga mencapai kamar mandi, akibatnya bisa berupa kebocoran kecil.
Kebocoran urine bukan hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga bisa menjadi momen yang memalukan. Untuk solusi terbaik, berkonsultasilah dengan dokter. Dokter akan membantu mengidentifikasi penyebab keluarnya urine saat batuk dan memberikan perawatan yang dibutuhkan.
Referensi
"Female Urinary Incontinence." University of Texas Southwestern Medical Center. Diakses April 2025.
"Stress Incontinence." WebMD. Diakses April 2025.
"What is urinary incontinence? Symptoms and causes." Always Discreet. Diakses April 2025.
Marit Helen Ebbesen et al., “Diabetes and Urinary Incontinence – Prevalence Data From Norway,” Acta Obstetricia Et Gynecologica Scandinavica 86, no. 10 (September 23, 2007): 1256–62, https://doi.org/10.1080/00016340701625347.
"Stress Incontinence." Cleveland Clinic. Diakses April 2025.
"Bladder and bowel incontinence during pregnancy." Pregnancy, Birth, & Baby. Diakses April 2025.
"An enlarged prostate gland and incontinence." Harvard Health Publishing. Diakses April 2025.