Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hamil (pexels.com/Negative Space)
ilustrasi hamil (pexels.com/Negative Space)

Intinya sih...

  • Pertama kali hamil umumnya mengalami perut kecil karena otot perut masih kencang dan belum melar.

  • Calon ibu yang olahraga teratur memiliki otot perut yang kencang sehingga perut tidak mudah membesar.

  • Calon ibu yang tinggi badan memiliki rahim dengan lebih banyak ruang, membuat perut terlihat lebih kecil.

Kok perutnya kecil? Padahal lagi hamil, kan?

Mungkin itu pertanyaan yang sering diajukan orang sekitar ketika calon ibu memiliki perut kecil saat hamil. Tak jarang, pertanyaan seperti itu membuat calon orangtua khawatir tentang kondisi anak yang ada di dalam kandungan.

Kalau kamu pernah merasakan hal yang sama, lebih baik buang dulu pikiran negatif tersebut. Karena ada banyak penyebab perut kecil saat hamil. Mulai dari ibu hamil yang memiliki perawakan tinggi hingga posisi janin yang ada di perut. Yuk simak penjelasannya agar lebih paham.

1. Pertama kali hamil

ilustrasi hamil (pexels.com/Leah Newhouse)

Kehamilan pertama kali umumnya mengalami perut kecil saat hamil. Hal ini dikarenakan otot pada perut masih kencang dan belum melar. Akibatnya pembesaran perut berjalan lebih lambat dibandingkan ibu yang sudah pernah hamil.

2. Memiliki fisik yang bugar

ilustrasi kegel (pixabay.com/nikola88murniece)

Seperti halnya pertama kali hamil, calon ibu yang olahraga teratur memiliki otot perut yang kencang. Jika rutin berolahraga, perut tidak mudah untuk membesar dibandingkan orang yang tidak atletis. Akibatnya perutnya terlihat kecil dan tidak terlalu menonjol.

3. Tinggi badan berpengaruh

ilustrasi tinggi badan (pexels.com/Anna Shvets)

Untuk calon ibu yang memiliki tubuh tinggi, rahimnya memiliki lebih banyak ruang untuk tubuh memanjang. Hal ini membuat perut wanita hamil terlihat lebih kecil. Berbeda dengan calon ibu dengan perawakan pendek. Perutnya akan cenderung membesar karena hanya sedikit ruang vertikal yang bisa digunakan rahim.

4. Adanya pertumbuhan fibroid

ilustrasi USG (pexels.com/MART PRODUCTION)

Besar atau kecilnya perut juga tergantung dengan adanya fibroid yang ada pada rahim. Biasanya fibroid baru disadari saat USG pertama yang mengakibatkan ukuran perut lebih besar dibandingkan usia kehamilan. Fibroid ini adalah tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim.

5. Jumlah air ketuban

ilustrasi hamil (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Kondisi oligohidramnion atau air ketuban yang jumlahnya terlalu sedikit, mengakibatkan perut terlihat lebih kecil. Dikatakan sedikit apabila jumlahnya kurang dari 500 ml pada usia kehamilan 32—36 minggu. Jika terjadi pada awal kehamilan, hal ini perlu diwaspadai terkait dengan kesehatan janin dan calon ibu.

6. Posisi bayi dalam perut

ilustrasi hasil USG (pexels.com/RDNE Stock project)

Selama masih dalam kandungan, bayi akan bergerak hingga tiba saatnya keluar. Umumnya, posisi kepala berada di bawah ketika minggu terakhir dari jadwal kelahiran. Oleh karena itu, bentuk perut akan berfluktuasi apalagi saat usia kehamilan antara 32—34 minggu.

7. Panjang bayi dalam kandungan

ilustrasi hasil USG (pexels.com/MART PRODUCTION)

Panjang bayi juga berpengaruh dengan bentuk perut. Untuk pasangan yang sama-sama tinggi, bisa jadi bayi berukuran panjang. Sedangkan pasangan yang tidak tinggi maka bayinya juga tidak terlalu tinggi.

Akibatnya adanya pergeseran usus di perut oleh panjang bayi. Jika usus terdorong ke atas dan ke belakang maka perut terlihat kecil. Berbeda dengan usus yang terdorong ke sisi rahim, efeknya membuat perut menjadi lebih besar.

8. Bayi kembar mengakibatkan perut membesar

ilustrasi bayi kembar (pexels.com/Greta Fotografía)

Jumlah bayi ternyata cukup berpengaruh dengan besar atau kecilnya perut. Biasanya, bayi kembar membuat perut calon ibu menjadi lebih besar dibandingkan satu bayi saja. Namun, hal ini harus dikonfirmasikan ke dokter terlebih dahulu agar tahu lebih detail.

9. Turunan dari ibu atau saudara

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/RDNE Stock project)

Perut kecil saat hamil dipengaruhi juga oleh faktor keturunan. Sebelum berpikir yang jelek, lebih baik konfirmasikan terlebih dulu ke ibu dan saudara apakah ada yang mengalami hal yang sama. Jika ada, mungkin kamu tidak perlu khawatir.

10. Perkembangan janin

ilustrasi USG (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Walaupun poin pertama hingga kesembilan terdengar tidak membahayakan tapi selalu pastikan untuk rutin cek ke dokter. Karena hal yang ditakutkan adalah adanya perkembangan janin yang terhambat. Salah satunya kasus kelainan genetik yang dapat menyebabkan bayi terlahir cacat. 

Itu adalah beberapa penyebab perut kecil saat hamil. Sudah, gak usah didengerin lagi ya mom apa kata para tetangga. Hal paling penting yang perlu diingat adalah fokus pada kesehatan bayi yang ada dalam kandungan.

Referensi:

  • Pregnancy Bump Size: What Does It Depend On? Koala Babycare. Diakses Juli 2025.

  • What Pregnancy Bump Shape Means. The Bump. Diakses Juli 2025.

  • Kenapa Perut Ibu Hamil Kecil? Hello Sehat. Diakses Juli 2025.

  • Pregnancy: Know How You Are Carrying. WebMD. Diakses Juli 2025.

  • 6 Reasons Why Bump Size Is Different to Baby's Size. Aptaclub. Diakses Juli 2025.

  • Is It Normal That I Don’t Look Pregnant Yet? BabyCenter. Diakses Juli 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team