ilustrasi pasta gigi yang mengandung fluorida (pexels.com/Ron Lach)
Natrium fluorida ditemukan dalam berbagai hal, termasuk pasta gigi dan air minum. Ini dapat membantu mencegah kerusakan gigi dan membangun kembali email gigi. Tingkat rendah fluorida dalam pasta gigi, perawatan gigi, dan air minum umumnya aman. Namun, kadarnya yang tinggi bisa berbahaya. Bahan kimia ini digunakan dalam konsentrasi yang lebih tinggi dalam insektisida dan aplikasi industri lainnya.
Paparan sedang terhadap bubuk atau kristal natrium fluorida dapat menyebabkan:
- Iritasi kulit atau terbakar.
- Iritasi pada mata, tenggorokan, dan hidung.
- Batuk.
- Mengi.
- Sesak napas.
Bersama rasa sabun atau asin di mulut, kamu mungkin memiliki gejala berikut:
- Mati rasa pada mulut.
- Muntah atau diare.
- Sakit perut.
- Pupil melebar.
- Pucat atau semburat biru pada kulit.
- Kejang.
- Kolaps.
- Syok.
Keracunan fluorida dapat memakan waktu mulai dari beberapa menit hingga dua jam untuk muncul, menurut U.S. Food and Drug Administration (FDA). Hubungi dokter atau segera dapatkan bantuan medis segera jika melihat gejala-gejala di atas. Jika tidak diobati, kadar natrium fluorida yang berbahaya dapat menyebabkan kematian.
Rendahnya tingkat fluorida dalam produk gigi dan air minum aman bagi kebanyakan orang. Namun, anak-anak yang lebih muda dari 2 tahun tidak boleh menggunakan pasta gigi berfluorida. Mereka harus dipantau pada penggunaan pasta gigi berfluoride dan produk gigi lainnya, seperti obat kumur. Menelan lebih banyak pasta gigi daripada yang dibutuhkan untuk menyikat gigi dapat menyebabkan sakit perut, muntah, atau diare.
Selain itu, perhatikan bintik-bintik putih, cokelat, atau hitam pada gigi anak. Ini mungkin merupakan tanda terlalu banyak terpapar produk fluorida dalam jangka panjang selama perkembangan gigi. Hubungi dokter atau dokter gigi jika melihat bintik-bintik pada gigi anak.