Sejumlah racun dapat mengubah cara rasa makanan atau menyebabkan rasa bersabun atau logam di mulut. Contohnya adalah arsenik, yang dapat memengaruhi rasa makanan.
Keracunan lebih mungkin terjadi pada anak-anak dan bayi dan orang-orang yang memiliki:
Makan makanan yang mungkin terkontaminasi.
Mengonsumsi air yang terkontaminasi.
Terpapar polusi udara.
Terpapar ke ruang tertutup yang berpotensi terkontaminasi.
Rasa sabun di mulut mungkin merupakan gejala pertama keracunan, tetapi kebanyakan orang dengan cepat mengalami gejala lain, seperti:
Perubahan kesadaran.
Kebingungan.
Mual.
Rasa sabun di mulut biasanya bukan kondisi yang serius. Namun, temui dokter dalam 1 hingga 2 hari jika:
- Rasa sabun tidak hilang.
- Rasa sabun menjadi lebih intens.
- Rasa sabun di mulut disertai masalah perut, seperti muntah.
Segera pergi ke ruang gawat darurat jika:
- Rasa sabun di mulut terjadi setelah mengalami cedera kepala.
- Ada tanda-tanda stroke, seperti perubahan pola pikir atau wajah pelo.
- Ada gejala lain, seperti kehilangan kesadaran.
- Anak mengeluh rasa sabun di mulut.
- Anak makan atau menelan banyak sabun
- Anak terpapar zat yang berpotensi beracun, makanan yang terkontaminasi, atau air kotor.
Rasa sabun di mulut memang tidak enak, tetapi sering kali tidak berarti ada sesuatu yang serius. Jika ini membuatmu khawatir, jangan ragu untuk menemui dokter, apalagi jika tak kunjung hilang dan/atau disertai gejala lainnya yang tidak biasa.
Referensi
"What causes a soapy taste in the mouth?" Medical News Today. Diakses September 2025.
"Soapy Taste in Mouth: What’s Causing It?" Healthline. Diakses September 2025.
"Taste and smell changes after stroke." Stroke Association. Diakses September 2025.
Tara M. Dutta et al., “Altered Taste and Stroke: A Case Report and Literature Review,” Topics in Stroke Rehabilitation 20, no. 1 (January 1, 2013): 78–86, https://doi.org/10.1310/tsr2001-78.
Nicholas Eriksson et al., “A Genetic Variant Near Olfactory Receptor Genes Influences Cilantro Preference,” Flavour 1, no. 1 (November 29, 2012), https://doi.org/10.1186/2044-7248-1-22.