ilustrasi darah di tisu (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Kebanyakan orang dewasa dan anak-anak akan mengalami setidaknya satu kali mimisan dalam hidup. Dalam kebanyakan kasus, mimisan akan berhenti setelah beberapa menit. Namun, terkadang mimisan bisa disertai gejala lain, dan ini butuh evaluasi oleh dokter.
Mimisan pada anak-anak
Mimisan memang paling umum terjadi pada anak-anak, tetapi orang tua tetap harus memperhatikan gejala-gejalanya.
Beberapa mimisan bersifat ringan dan kamu akan melihat darah menetes atau mengalir dari hidung anak. Mimisan mungkin terjadi pada satu maupun kedua lubang hidung. Perawatan rumahan dapat membantu menghentikan pendarahan.
Akan tetapi, temui dokter dalam keadaan berikut:
- Mimisan tidak berhenti setelah 20 menit tekanan langsung, terutama jika anak mengalami cedera pada kepala atau wajah. Cedera serius dapat memengaruhi hidung atau tengkorak.
- Ada benda yang tersangkut dalam hidung anak.
- Anak mengalami gejala lain seperti pusing, sakit kepala, kelelahan, muntah, atau kesulitan bernapas. Ini dapat mengindikasikan kehilangan darah yang terlalu banyak, atau darah menetes ke tenggorokannya.
Mimisan pada orang dewasa
Gejala yang tidak boleh diabaikan pada orang dewasa antara lain:
- Mimisan tidak berhenti setelah 20 menit ditekan langsung, atau jika kehilangan banyak darah (lebih dari satu cangkir).
- Mengalami kesulitan bernapas, tersedak, atau muntah karena darah menetes ke tenggorokan.
- Mengalami cedera serius di kepala atau wajah yang menyebabkan mimisan juga memerlukan perhatian medis.
- Jika mengalami pendarahan dari bagian tubuh lain, misalnya telinga atau rektum, karena ini dapat mengindikasikan pendarahan internal, masalah pembekuan darah, atau gangguan pembuluh darah.
Baik orang dewasa maupun anak-anak juga harus diperiksa oleh dokter untuk mimisan yang berulang dan sering, bahkan jika mimisannya ringan. Hal ini dapat mengindikasikan adanya masalah dalam hidung, salah satu contohnya polip hidung.