ilustrasi psikiater dan pasiennya (pexels.com/SHVETS production)
Diagnosis penyakit mental maupun gangguan mental adalah proses multi langkah yang mungkin melibatkan lebih dari satu penyedia layanan kesehatan, sering kali dimulai dengan dokter perawatan primer atau dokter umum.
Sebelum diagnosis dibuat, kamu mungkin perlu menjalani pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab kondisi fisik. Beberapa penyakit mental, seperti depresi dan kecemasan, dapat disebabkan oleh fisik. Masalah tiroid dan penyakit fisik lainnya juga terkadang salah didiagnosis sebagai gangguan kesehatan mental karena gejala yang tumpang tindih atau serupa; inilah mengapa pemeriksaan fisik menyeluruh sangat penting, mengutip Verywell Mind.
Dokter akan mengambil riwayat kesehatan dan mungkin memesan tes laboratorium untuk mengesampingkan masalah fisik yang dapat menyebabkan gejala. Jika dokter tidak menemukan penyebab fisik dari gejala, kemungkinan besar kamu akan dirujuk ke ahli kesehatan mental.
Profesional kesehatan mental, seperti psikiater atau psikolog, akan menanyakan serangkaian pertanyaan terkait gejala dan riwayat keluarga kamu. Mereka bahkan mungkin meminta salah satu anggota keluarga untuk berpartisipasi dalam wawancara untuk memberikan gambaran yang lebih jelas.
Kadang-kadang, profesional kesehatan mental akan melakukan tes dan alat evaluasi psikologis lainnya untuk menentukan diagnosis yang tepat atau membantu menentukan tingkat keparahan penyakit. Sebagian besar psikiater dan psikolog menggunakan panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) dari American Psychiatric Association.
DSM—yang terbaru adalah DSM-5-TR yang dipublikasikan tahun 2022—berisi deskripsi dan gejala untuk semua penyakit mental yang berbeda. Manual ini juga mencantumkan kriteria seperti gejala apa yang harus ada, berapa banyak, dan untuk berapa lama (bersama dengan kondisi yang seharusnya tidak ada) agar memenuhi syarat untuk diagnosis tertentu. Ini dikenal sebagai kriteria diagnostik.
Tidak jarang seseorang didiagnosis dengan lebih dari satu penyakit mental. Beberapa kondisi meningkatkan risiko gangguan lain. Misalnya, kadang gangguan kecemasan dapat berkembang menjadi gangguan depresi.
Sampai di sini, sudah paham ya perbedaan antara mental illness dan mental disorder? Semoga bermanfaat!