Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Suplemen Ibu Hamil dan Menyusui: Sama atau Berbeda?

ilustrasi suplemen (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi suplemen (pexels.com/Anna Shvets)
Intinya sih...
  • Tujuan suplemen prenatal adalah mendukung kebutuhan nutrisi selama kehamilan, sementara suplemen postnatal membantu pemulihan tubuh dan produksi ASI.
  • Kandungan suplemen prenatal meliputi folat, zat besi, kalsium, dan omega-3, sedangkan suplemen postnatal mengandung kalsium, omega-3, vitamin D, dan yodium.
  • Sebaiknya beralih ke suplemen postnatal setelah melahirkan untuk mendukung pemulihan tubuh, meningkatkan produksi ASI, dan menstabilkan hormon pascapersalinan.

Sebagian besar perempuan tahu betul betapa pentingnya suplemen prenatal. Suplemen ini membantu tubuh perempuan hamil tetap kuat dan mencukupi kebutuhan nutrisi selama masa kehamilan yang penuh tantangan. Namun, begitu bayi lahir, kebutuhan akan dukungan nutrisi sebenarnya belum selesai begitu saja.

Banyak yang belum sadar kalau setelah persalinan, tubuh ibu tetap membutuhkan asupan tambahan untuk mendukung masa menyusui. Karena itulah, suplemen khusus ibu menyusui atau suplemen postnatal hadir untuk melengkapi kebutuhan gizi saat fase penting ini.

Walaupun sama-sama bertujuan menjaga kesehatan ibu dan bayi, tetapi suplemen untuk ibu hamil dan menyusui punya fokus kandungan yang berbeda. Lalu, apa saja perbedaannya? Yuk, kenali lebih dalam bagaimana keduanya bekerja mendukung perjalanan kehamilan hingga menyusui.

1. Tujuan 

Suplemen prenatal dirancang khusus untuk perempuan yang sedang merencanakan kehamilan atau sedang hamil. Selama masa ini, tubuh membutuhkan lebih banyak nutrisi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Suplemen ini disarankan untuk mulai dikonsumsi sejak masa persiapan kehamilan, agar tubuh memiliki cadangan nutrisi yang cukup untuk membentuk bayi yang sehat.

Sementara itu, suplemen postnatal berfungsi memberikan dukungan nutrisi optimal bagi perempuan pascapersalinan. Setelah melalui proses kehamilan dan persalinan, cadangan nutrisi tubuh bisa terkuras. Suplemen postnatal membantu memulihkan kondisi tubuh, mempercepat penyembuhan luka setelah persalinan, mendukung proses menyusui, serta menjaga energi ibu dalam mengasuh bayi.

2. Kandungan yang perlu diperhatikan

Suplemen untuk ibu hamil biasanya mengandung nutrisi berikut:

  • Folat: Mengurangi risiko cacat tabung saraf pada janin.

  • Zat besi: Membantu pembentukan volume darah dan mencegah anemia.

  • Kalsium: Mendukung perkembangan tulang dan gigi bayi.

  • Omega-3: Membantu perkembangan otak dan mata janin.

Sementara itu, suplemen untuk ibu menyusui biasanya mengandung:

  • Kalsium: Menjaga kekuatan tulang ibu dan mencukupi kebutuhan bayi lewat ASI.

  • Omega-3: Penting untuk kesehatan jantung, otak, dan mata ibu dan anak.

  • Vitamin D: Mendukung sistem imun dan kesehatan tulang ibu dan bayi.

  • Yodium: Menjaga fungsi tiroid normal pada ibu dan anak.

3. Kapan harus beralih ke suplemen postnatal

ilustrasi suplemen (freepik.com/freepik)
ilustrasi suplemen (freepik.com/freepik)

Secara umum, kamu bisa mulai beralih dari suplemen prenatal ke postnatal segera setelah melahirkan. Suplemen postnatal dirancang khusus untuk mendukung pemulihan tubuh, meningkatkan produksi ASI, dan membantu menstabilkan hormon pascapersalinan.

Karena manfaatnya cukup besar, sebaiknya tidak menunda konsumsi vitamin ini setelah persalinan. Tubuh ibu tidak hanya sedang dalam tahap pemulihan fisik, tetapi juga sedang beradaptasi dengan perubahan hormonal dan rutinitas baru sebagai ibu.

4. Kapan bisa berhenti mengonsumsi suplemen postnatal?

Biasanya, ibu bisa berhenti mengonsumsi suplemen postnatal enam bulan pascamelahirkan atau setelah berhenti menyusui. Setelah itu, cukup lanjutkan dengan multivitamin biasa.

Namun, kebutuhan ini bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Jika ibu mengalami defisiensi nutrisi tertentu, seperti anemia atau kadar vitamin D rendah, suplemen tetap perlu dikonsumsi dalam dosis yang sesuai. Jika berencana hamil lagi dalam waktu dekat, disarankan kembali mengonsumsi vitamin prenatal tiga hingga enam bulan sebelum program kehamilan.

5. Perlukah mengonsumsi suplemen postnatal jika tidak menyusui?

Meskipun tidak menyusui, tetapi perempuan tetap membutuhkan dukungan nutrisi setelah melahirkan. Proses kehamilan dan persalinan tetap memberikan beban besar bagi tubuh, jadi penting untuk membantu pemulihan dengan vitamin postnatal. Contohnya, suplemen dengan zat besi sangat membantu untuk memulihkan tubuh dari kehilangan darah saat persalinan.

Nutrisi yang cukup juga membantu menyeimbangkan hormon dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, meskipun tidak sedang menyusui.

Mengonsumsi suplemen saat hamil dan menyusui bukan hanya soal menjaga kesehatan bayi, tetapi juga untuk menjaga kondisi tubuh ibu selama dan setelah masa kehamilan. Memahami perbedaan keduanya dan kapan harus beralih sangat penting agar ibu tetap sehat dan kuat menjalani peran barunya.

Referensi

"The Difference Between Nutritional Supplements for Pregnant and Breastfeeding Women." Lifeline Care. Diakses pada Juli 2025.
"Postnatal vs Prenatal Vitamins: What’s the Difference?" Kin Fertility. Diakses pada Juli 2025.
"Prenatal vs. Postnatal Vitamins: What’s the Difference and Does It Really Matter?" Needed. Diakses pada Juli 2025.
"What’s the Difference Between Prenatal and Postnatal Vitamins?" What to Expect. Diakses pada Juli 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us