Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan TB dan Bronkitis, Penyakit Pernapasan yang Mirip

ilustrasi batuk (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Tuberkulosis (TB) dan bronkitis adalah penyakit pernapasan yang mirip, tetapi memiliki perbedaan penyebab, penularan, gejala, diagnosis, dan pengobatan.
  • TB disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan menular melalui partikel di udara. Gejalanya lebih parah dan berlangsung lama.
  • Bronkitis adalah peradangan pada saluran bronkial yang bisa bersifat akut atau kronis. Penyebabnya berbeda dari TB dan tidak menular kecuali disebabkan oleh agen infeksius.

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Evan Rivana, SpP

Tuberkulosis (TB/TBC) dan bronkitis adalah dua penyakit pernapasan yang dapat saling membingungkan. Keduanya menyerang paru-paru dan memiliki gejala yang mirip, seperti batuk dan kesulitan bernapas. Meskipun begitu, sebenarnya keduanya adalah kondisi yang berbeda yang disebabkan oleh faktor yang tidak sama, sehingga membutuhkan perawatan yang berbeda pula.

Memahami perbedaan ini penting untuk memastikan pasien mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat. Baca terus untuk mempelajari perbedaan antara penyakit TB dan bronkitis.

1. Penyebab TB dan Bronkitis

TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini utamanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.

TB adalah penyakit menular dan menyebar melalui partikel di udara saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, TB dapat mengancam jiwa.

Di sisi lain, bronkitis adalah peradangan pada saluran bronkial, yang membawa udara keluar dan masuk paru-paru. Bronkitis dapat bersifat akut atau kronis.

Bronkitis akut biasanya disebabkan oleh infeksi virus, seperti flu biasa, dan sering kali berlangsung singkat. Sementara itu, bronkitis kronis biasanya disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap iritan seperti asap tembakau, polusi udara, atau debu.

Tidak seperti TB, bronkitis umumnya tidak menular kecuali disebabkan oleh agen infeksius, seperti virus.

2. Gejala TB dan Bronkitis

ilustrasi batuk, sakit tenggorokan (freepik.com/jcomp)

TB dan bronkitis memiliki gejala yang mirip, seperti batuk terus-menerus, nyeri dada, dan sesak napas. Namun, ada beberapa perbedaan penting.

Pada TB, gejalanya biasanya lebih parah dan berkembang perlahan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Gejala khas TB meliputi:

  • Batuk terus-menerus yang berlangsung lebih dari tiga minggu.
  • Batuk berdarah.
  • Penurunan berat badan.
  • Keringat malam.
  • Demam dan menggigil.
  • Kelelahan.

Bronkitis, terutama bentuk akut, cenderung berkembang tiba-tiba dan sering dikaitkan dengan infeksi pernapasan lainnya. Gejala utama bronkitis, meliputi:

  • Batuk yang disertai dahak.
  • Nyeri di dada.
  • Kelelahan.
  • Demam ringan atau menggigil.
  • Mengi atau kesulitan bernapas.

Tidak seperti TB, gejala bronkitis biasanya membaik dalam beberapa hari hingga beberapa minggu, meskipun batuk dapat berlangsung lebih lama. Namun, bronkitis kronis adalah kondisi jangka panjang dan dapat menyebabkan episode batuk dan sesak napas yang berulang.

3. Diagnosis TB dan Bronkitis

Diagnosis TB memerlukan tes khusus, termasuk rontgen dada, tes dahak, dan tes kulit atau darah untuk memastikan keberadaan M. tuberculosis. Karena sifat TB yang serius, sangat penting untuk mencari perhatian medis jika kamu mencurigai adanya infeksi atau baru saja berinteraksi dengan pengidap TB.

Di sisi lain, bronkitis sering didiagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik dan riwayat medis. Dalam beberapa kasus, rontgen dada atau tes dahak dapat digunakan untuk menyingkirkan kondisi lain, seperti pneumonia atau TB, tetapi tes khusus untuk bronkitis umumnya tidak diperlukan kecuali jika diduga adanya bronkitis kronis.

4. Pengobatan TB dan Bronkitis

ilustrasi obat (pexels.com/Kaboompics.com)

Pengobatan TB melibatkan pengobatan antibiotik jangka panjang, biasanya berlangsung selama enam hingga sembilan bulan. Penting untuk mengikuti arahan pengobatan dari dokter untuk mencegah resistensi obat dan menyembuhkan infeksi sepenuhnya

Untuk bronkitis, pengobatan bergantung pada jenisnya. Bronkitis akut yang disebabkan oleh virus biasanya sembuh dengan sendirinya dengan istirahat, cairan, dan obat-obatan yang dijual bebas. Namun, bronkitis kronis mungkin memerlukan inhaler, bronkodilator, atau perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok untuk mengelola gejalanya.

5. Pencegahan TB dan Bronkitis

Karena TB dan bronkitis memiliki penyebab yang berbeda, keduanya juga memerlukan langkah pencegahan yang berbeda. Untuk mencegah TB, vaksinasi BCG (Bacillus Calmette-Guérin) dapat membantu melindungi dari infeksi, terutama di negara dengan angka TB yang tinggi. Selain itu, menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi TB aktif dan menjaga ventilasi ruangan juga penting.

Sementara itu, pencegahan bronkitis lebih fokus pada menghindari paparan iritan. Berhenti merokok, menghindari polusi udara, menggunakan masker saat bekerja di lingkungan berdebu, dan menjaga kebersihan tangan untuk mencegah infeksi virus adalah langkah-langkah penting untuk mencegah bronkitis, terutama yang kronis.

Singkatnya, meskipun TB dan bronkitis memiliki beberapa gejala yang sama, tetapi keduanya merupakan kondisi yang berbeda dan memerlukan pengobatan yang berbeda. Jika kamu batuk terus-menerus, terutama yang disertai gejala parah, seperti penurunan berat badan atau batuk berdarah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat.

Referensi

"Tuberculosis". Cleveland Clinic. Diakses pada November 2024. 
"Bronchitis". Mayo Clinic. Diakses pada November 2024. 
"Tuberculosis". Mayo Clinic. Diakses pada November 2024. 
"Bronchitis vs Tuberculosis". TGP. Diakses pada November 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Eka Amira Yasien
3+
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us