ilustrasi gangguan pendengaran (pexels.com/Kevin Malik)
Faktanya, tidak semua kondisi tunarungu kehilangan seluruh kemampuan pendengarannya. Dilansir Centers of Disease Control and Prevention, ada empat jenis gangguan pendengaran. Berikut uraian lebih jelasnya.
- Gangguan pendengaran konduktif
Gangguan pendengaran ini disebabkan oleh sesuatu yang menghalangi masuknya suara ke telinga bagian luar ataupun tengah. Masalah Kesehatan ini seringkali ditangani dengan menggunakan obat-obatan maupun tindakan pembedahan.
- Gangguan pendengaran saraf (sensorineural)
Gangguan pendengaran saraf terjadi ketika terdapat masalah kesehatan yang memengaruhi cara kerja bagian dalam atau saraf pendengaran. Selain kondisi lahir, gangguan pendengaran saraf juga dapat terjadi akibat cedera.
- Gangguan pendengaran campuran
Gangguan pendengaran campuran adalah gabungan dari gangguan pendengaran konduktif dan saraf atau sensorineural. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang mengalami infeksi pada luar dan tengah serta gangguan saraf.
- Auditory Neuropathy Spectrum Disorder
Gangguan spektrum ini terjadi ketika suara masuk ke telinga secara normal, tetapi ada kerusakan pada telinga bagian dalam atau saraf pendengaran. Hal tersebut membuat suara yang masuk tidak bisa diatur sedemikian rupa sehingga otak kesulitan memahaminya.
Perbedaan tunarungu dan Tuli bukan sekadar pada tulisannya, ya. Bahkan, bukan juga pada kondisi kesehatannya. Namun, lebih pada keterwakilan kelompok dan identitas teman-teman dengan disabilitas dengar.