7 Posisi Seks yang Nyaman untuk Penyandang Disabilitas
ilustrasi hubungan seksual (unsplash.com/Becca Tapert)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seks merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan tubuh. Kegiatan ini bisa menjadi olahraga yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan pikiran. Ini pun berlaku untuk orang-orang dengan disabilitas.
Bagi orang-orang yang memiliki keterbatasan, mungkin akan merasakan tantangan dalam melakukan hubungan seksual. Tempat yang dipilih harus aman, posisi yang pas dan nyaman, atau perlu penggunaan alat bantu untuk menghindari cedera.
Walau terdapat tantangan dan keterbatasan, tetapi bukan berarti penyandang disabilitas tidak bisa melakukan aktivitas seksual yang aman dan nyaman. Dilansir Ro, berikut ini tujuh posisi seks yang direkomendasikan untuk penyandang disabilitas.
1. Missionary yang dimodifikasi
ilustrasi posisi seks missionary (ro.co)Posisi seks missionary akan memberikan kebebasan bagi partner yang berada di bawah untuk menggunakan tangannya. Posisi ini cocok untuk pasangan yang mana satu orang memiliki mobilitas terbatas sementara yang satunya tidak. Posisi seks ini juga cocok untuk ibu hamil dan orang dengan obesitas.
Partner yang memiliki keterbatasan mobilitas bisa berbaring telentang di atas ranjang, dan partner yang satunya melakukan penetrasi. Posisi ini juga bisa menggunakan bantuan kursi untuk menyandarkan kaki partner yang memiliki keterbatasan mobilitas.
2. Face-to-face (berhadapan muka)
ilustrasi posisi seks face-to-face (ro.co)Posisi ini bisa dilakukan bagi pasangan apabila keduanya memiliki keterbatasan mobilitas. Orang dengan kondisi kejang otot saat berbaring dan penderita kelelahan kronis juga akan diuntungkan dengan posisi seks ini.
Untuk melakukannya, salah satu partner bisa duduk di kursi atau di tepi ranjang, kemudian partner yang satunya naik ke pangkuan pasangan yang sedang duduk. Posisi ini bisa meningkatkan keintiman karena saling tatap muka.
3. Duduk intim
ilustrasi posisi seks duduk intim (ro.co)Posisi ini akan memberikan kontrol kepada pasangan yang berada di atas. Sama seperti posisi seks face-to-face, posisi seks ini akan menghadirkan keintiman ekstra karena saling melihat wajah satu sama lain. Posisi ini direkomendasikan untuk pasangan yang mana satu memiliki keterbatasan sementara yang lainnya tidak.
Seseorang dengan keterbatasan mobilitas bisa duduk di atas ranjang dengan sandaran bantal. Sementara itu, pasangannya berada di atas untuk mengambil kontrol.
4. Berbaring miring
Editor’s picks
ilustrasi posisi seks berbaring miring (ro.co)Berbaring miring cocok untuk orang yang memiliki masalah sakit pinggang, radang sendi, dan nyeri kronis. Posisi ini akan memberikan kebebasan bagi kedua partner untuk menggunakan tangannya.
Posisi ini akan mengurangi tekanan pada persendian dan memiliki gerakan yang tidak terlalu banyak.
5. Doggy-style yang dimodifikasi #1
ilustrasi posisi doggy-style (ro.co)Pengguna kursi roda atau orang-orang dengan gangguan pada pinggang dan kaki bisa berhubungan seks secara nyaman dengan posisi ini. Pasangan yang duduk di kursi roda juga memiliki kebebasan tangan dengan cara ini.
Kontrol dalam posisi seks ini bisa dilakukan oleh pasangan yang duduk atau yang berada di atas.
6. Doggy-style yang dimodifikasi #2
ilustrasi posisi seks doggy-style (ro.co)Posisi ini adalah variasi dari posisi doggy-style sebelumnya. Untuk cara ini, partner yang memiliki keterbatasan mobilitas membutuhkan satu atau beberapa bantal untuk menopang tubuhnya.
Posisi ini cocok untuk orang-orang yang membutuhkan stabilitas lebih sebagai partner yang berada di bawah.
7. Posisi 69 menyamping
ilustrasi posisi seks 69 menyamping (ro.co)Posisi ini akan memberikan kebebasan bagi kedua pasangan untuk mengeksplorasi tubuh pasangannya. Kedua belah pihak bisa menstimulasi satu sama lain dengan menggunakan jari, lidah, ataupun sex toy.
Cara ini bisa dilakukan bagi penderita radang sendi, pinggang yang lemah, atau pinggul kejang.
Demikianlah beberapa posisi seks yang bisa dilakukan untuk penyandang disabilitas. Tidak ada salahnya juga berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi yang lebih spesifik.
Baca Juga: Mengenal Orgasmolepsy, Kondisi Lumpuh saat Orgasme
Berita Terkini Lainnya
