Semua jenis pendarahan selama kehamilan bisa mengkhawatirkan. Namun, tidak semua pendarahan selama kehamilan berarti ada masalah.
Kadang, pendarahan adalah gejala dari jenis gumpalan darah yang cukup umum yang disebut subchorionic hemorrhage atau subchorionic hematoma (juga dikenal sebagai pendarahan subkorionik atau hematoma subkorionik), yang terjadi pada 1,7 hingga 3,1 persen kehamilan. Kebanyakan perdarahan subkorionik akan hilang sendiri tanpa menyebabkan kerusakan pada janin atau orang hamil (Archives of Medical Science, 2021).
Jenis hematoma ini merupakan penyebab umum perdarahan vagina antara kehamilan 10 dan 20 minggu dan disebabkan oleh pendarahan di bawah salah satu selaput (chorion) yang mengelilingi embrio. Gumpalan darah terbentuk antara plasenta dan dinding rahim.
Walaupun dalam kebanyakan kasus perdarahan subkorionik tidak menyebabkan masalah, tetapi beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kondisi ini dapat meningkatkan risiko komplikasi dan keguguran (Obstetrics, 2019). Akan tetapi, penelitian ini tidak meyakinkan. Kebanyakan orang yang mengembangkan perdarahan subkorionik memiliki kehamilan normal.
Perdarahan subkorionik bisa kecil atau besar. Yang kecil lebih umum, sementara lebih besar cenderung menyebabkan lebih banyak pendarahan dan masalah.