Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Adila Rossa Malik, Sp.OG
Ada momen yang tak terlupakan setelah seorang perempuan melahirkan. Tubuhnya sedang beradaptasi, berusaha pulih dari perjalanan panjang membawa kehidupan baru. Di tengah proses itu, muncul banyak obrolan di kalangan ibu-ibu tentang satu hal yang cukup populer, yaitu korset pascamelahirkan.
Sebagian orang percaya korset bisa menjadi “penopang” yang membantu otot perut kembali kuat, meredakan nyeri setelah operasi, mempercepat penyembuhan luka, mengurangi pembengkakan, bahkan memperbaiki postur tubuh agar mobilisasi lebih mudah. Bagi banyak ibu, korset dirasa bisa membantu mereka untuk kembali nyaman dengan tubuhnya lagi. Namun, pertanyaannya tetap ada, apakah korset benar-benar diperlukan? Apakah manfaatnya sebanding dengan risiko yang mungkin muncul?
Di sinilah pentingnya memahami lebih dalam. Setiap ibu punya perjalanan pemulihan yang unik. Ada yang merasa terbantu dengan korset, ada pula yang justru merasa tidak nyaman. Membicarakan manfaat, risiko, dan pertimbangan medis menjadi langkah bijak agar keputusan yang diambil bukan cuma ikut-ikutan tren, melainkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan tubuh dan kesehatan jangka panjang.
