Permasalahan Banyak Perempuan! 5 Fakta Selulit yang Harus Kamu Ketahui

Penelitian yang dilakukan Rosenbaum dan Muller menyatakan bahwa struktur jaringan ikat pada laki-laki dan perempuan jelas berbeda. Pada perempuan, susunan jaringan ikat membentuk persis seperti susunan pagar yang tersusun sejajar vertikal. Berbeda dengan laki-laki yang memiliki susunan jaringan ikat menyilang sehingga saling terhubung.

Hal ini yang menyebabkan laki-laki memiliki jaringan ikat yang mampu menahan lemak lebih baik dan kuat. Selain itu, jaringan epidermis dan dermis pada laki-laki lebih tebal seperti di bagian paha dibanding dengan perempuan. 

Perkembangan era seperti sekarang ini tidak dapat dimungkiri membuat manusia membatasi gerak mereka. Kemudahan yang didapat dari teknologi mendukung seseorang untuk bisa melakukan sesuatu dengan usaha seminimal mungkin. Namun, secara tak langsung, ternyata ini sangat berdampak bagi kesehatan, terutama pada perempuan.

Pada era 70-an hingga 80-an, permasalahan kulit diketahui belum menjadi sebuah masalah bagi para perempuan. Globalisasi dan era industri selain menjadikan manusia malas untuk bergerak, juga mendukung pola hidup tidak sehat.

Orang yang sering mengonsumsi makanan organik dan sering melakukan aktivitas fisik akan memiliki sedikit selulit, bahkan tidak ada. Jadi, sering-seringlah berolahraga untuk mencegah selulit dan mengurangi timbunan lemak di kulit.

Tidak dapat dimungkiri bahwa usia berpengaruh terhadap semakin menurunnya kondisi kulit. Semakin bertambah usia perempuan, akan semakin sedikit pula hormon yang diproduksi.

Hormon seperti estrogen, insulin, dan prolaktin bertanggung jawab dalam mencegah produksi selulit. Estrogen bertanggung jawab dalam menjaga aliran darah di pembuluh darah menjadi lancar sehingga jika jumlahnya berkurang, pastinya aliran darah juga akan tidak lancar.

Hal ini dapat berdampak pula pada produksi kolagen baru dan rusaknya jaringan ikat pada kulit. Pertambahan usia juga diperparah dengan semakin tidak elastisnya kulit, semakin menipis, dan juga bergelambir. Faktor ini semakin membuat selulit terlihat buruk dan semakin terlihat jelas.

Seorang anak yang memiliki orangtua atau kakek nenek yang memiliki selulit akan memiliki kemungkinan besar untuk memiliki selulit pula. Hal ini karena faktor genetik berpengaruh dalam kesamaan kecepatan metabolisme, distribusi lemak di bawah kulit, dan juga tingkat peredaran darah.

Beberapa faktor tersebut sudah cukup menggambarkan kemungkinan untuk mewaspadai dari timbulnya selulit pada kulit.

Begitu banyak cara yang coba dilakukan untuk menghilangkan selulit, mulai dari pemakaian krim, minyak, laser, injeksi, bahkan juga operasi.

Perawatan kecantikan dan kulit menawarkan berbagai cara untuk bisa meminimalkan tampilan selulit, bahkan menghilangkannya. Ada banyak terapi yang dilakukan untuk menghilangkan selulit, tetapi belum ada yang dikonfirmasi oleh penelitian ilmiah.

American Academy of Dermatology (AAD) telah meninjau sejumlah teknik yang mungkin berhasil dalam mengurangi selulit yaitu dengan memecah ikatan jaringan ikat di bawah permukaan kulit, misalnya dengan subcision, carboxytherapy, atau endermologie.

Oleh karenanya, jika kamu tidak memiliki atau belum memiliki masalah kulit, seperti selulit atau strech mark, lebih baik menghindarinya. Jaga pola makan sehat dan rutin lakukan aktivitas fisik untuk mendapatkan kulit sehat dan jauh dari masalah kulit.