Gunakan masker kain tebal atau masker medis yang bisa membantu menyaring partikel di udara. Alternatif darurat: scarf atau bandana yang cukup besar, dibasahi sedikit air, lalu dipakai menutupi area wajah dari hidung hingga dagu. Ini membantu mengurangi masuknya gas ke saluran pernapasan, meski tidak sepenuhnya efektif seperti masker gas.
Lindungi mata dengan kacamata yang antipecah (shatter-resistant). Pilih kacamata hitam olahraga, kacamata safety, atau kacamata renang. Hindari kacamata biasa yang mudah pecah karena bisa melukai mata jika terkena benturan. Jika memungkinkan, masker gas dengan pelindung mata terintegrasi adalah pilihan terbaik.
Kenakan pakaian yang menutupi sebagian besar kulit untuk mencegah iritasi. Pilih kaus lengan panjang dan celana panjang berbahan nyaman yang tidak mudah panas. Hindari bahan berbasis sintetis tipis yang bisa menempel di kulit saat berkeringat atau terkena cairan.
Gunakan sepatu tertutup yang nyaman, kokoh, dan memungkinkan kamu bergerak cepat. Sepatu olahraga atau boots ringan adalah pilihan ideal. Hindari sandal atau sepatu terbuka karena tidak melindungi kaki dari gas, pecahan, maupun dorongan di tengah kerumunan.
Gas air mata mudah terjebak di bawah lensa kontak, membuat mata terasa lebih perih dan sulit dibersihkan. Lebih aman memakai kacamata biasa.
Hindari makeup, terutama foundation, bedak, maskara, dan lipstik. Produk ini bisa bercampur dengan gas air mata atau keringat lalu memperparah iritasi kulit dan mata. Makeup berbasis minyak bahkan dapat menjebak partikel kimia lebih lama di kulit, membuat rasa perih semakin kuat dan sulit dibersihkan.
Referensi
"Preparing for, Protecting Against, and Treating Tear Gas and Other Chemical Irritant Exposure: A Protestor’s Guide." Physicians for Human Rights. Diakses Agustus 2025.