Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang perempuan tersenyum.
ilustrasi seorang perempuan tersenyum (pexels.com/Designecologist)

Intinya sih...

  • Jelang menstruasi, tubuh menahan lebih banyak cairan sehingga payudara terasa bengkak, nyeri, atau sensitif. Pada usia 40-an, karena siklus menstruasi menjadi tidak teratur akibat perubahan hormon, rasa nyeri ini bisa datang tiba-tiba.

  • Meski belum terlalu drastis di usia 40-an, tetapi tanda-tanda payudara menurun mulai terlihat akibat elastisitas kulit yang mulai berkurang sejak usia 20-an dan penipisan kulit setelah usia 45.

  • Usia adalah salah satu faktor terbesar risiko kanker payudara. Karena itu, penting untuk rutin melakukan skrining.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Memasuki usia 40-an, banyak perempuan mulai menyadari hal-hal baru pada tubuh mereka. Ada yang merasa ukuran payudara tiba-tiba lebih besar, ada yang merasakan sensasi nyeri atau sensitivitas yang tidak biasa, bahkan ada yang menemukan benjolan kecil yang sebelumnya tidak pernah ada. Reaksi pertama mungkin rasa cemas, karena perubahan di area tubuh ini sering dianggap tanda bahaya. Namun, kenyataannya, perubahan tersebut sangat umum terjadi menjelang perimenopause.

Perimenopause adalah masa transisi menuju menopause. Pada fase ini, ovarium perlahan menyusut dan produksi hormon estrogen menurun. Perubahan hormon yang naik turun membuat siklus menstruasi tidak lagi teratur, sekaligus memengaruhi kondisi payudara. Kadang terasa penuh, kadang lebih sensitif, dan kadang muncul tekstur baru yang membuat perempuan bertanya-tanya.

Selain hormon, ada faktor lain yang ikut berperan, yaitu kenaikan berat badan yang sering terjadi di usia ini, serta proses penuaan alami yang mengubah elastisitas jaringan tubuh. Semua ini bersama-sama membentuk cerita baru tentang payudara, yang merupakan bagian dari perjalanan alami seorang perempuan.

1. Payudara terasa nyeri atau lebih sensitif

Menjelang menstruasi, tubuh menahan lebih banyak cairan sehingga payudara terasa bengkak, nyeri, atau sensitif. Pada usia 40-an, karena siklus menstruasi menjadi tidak teratur akibat perubahan hormon, rasa nyeri ini bisa datang tiba-tiba.

Kabar baiknya, rasa nyeri ini bisa membaik hanya dengan memakai bra olahraga yang pas dan mendukung. Teknik relaksasi atau penggunaan krim pereda nyeri juga bisa membantu mengurangi ketidaknyamanan. Jika rasa sakit makin parah atau tidak kunjung hilang, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

2. Payudara membesar

Banyak orang mengira payudara membesar karena usia, padahal penyebab utamanya adalah kenaikan berat badan. Ini karena seiring bertambahnya usia, metabolisme melambat sehingga berat badan lebih mudah naik.

Menjaga berat badan tetap stabil dapat membantu menjaga ukuran payudara dan mengurangi rasa sensitif. Olahraga teratur juga bisa membantu menstabilkan kadar estrogen dan mencegah kelebihan lemak tubuh. Menariknya, ketika memasuki menopause, kamu mungkin akan melihat payudara justru mengecil karena jaringan lemak, kelenjar, dan jaringan pendukung mulai berkurang.

3. Terdapat benjolan

ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Benjolan di payudara bisa muncul karena beberapa alasan, termasuk perubahan hormon dan proses penuaan alami. Beberapa kemungkinan penyebabnya:

  • Kista, yaitu kantung berisi cairan yang sangat umum terjadi dan tidak bersifat kanker. Kista bisa terasa seperti anggur kecil ketika disentuh.

  • Perubahan fibrokistik, kondisi yang menyebabkan payudara terasa berserat, kenyal, atau nyeri.

Baik kista maupun perubahan fibrokistik tidak meningkatkan risiko kanker. Namun, tetap penting untuk memeriksakan diri ke dokter agar mengetahui jenis benjolan yang muncul.

4. Payudara mulai mengendur

Meski belum terlalu drastis di usia 40-an, tetapi tanda-tanda payudara menurun mulai terlihat akibat:

  • Elastisitas kulit yang mulai berkurang sejak usia 20-an.

  • Penipisan kulit setelah usia 45.

  • Ligamen Cooper yang meregang seiring usia.

Perubahan ini lebih bersifat estetika. Untuk membantu memperlambatnya:

  • Lakukan latihan kekuatan untuk otot dada.

  • Gunakan bra yang menopang dengan baik.

5. Perubahan kepadatan payudara

Kepadatan payudara tidak bisa diraba, melainkan hanya bisa diketahui lewat mammografi. Payudara yang padat memiliki lebih sedikit lemak dan lebih banyak jaringan kelenjar. Sekitar setengah perempuan usia 40 tahun ke atas memiliki payudara padat. Kepadatan ini penting diperhatikan karena:

  • Membuat kanker lebih sulit terdeteksi lewat mammografi.

  • Sedikit meningkatkan risiko kanker payudara itu sendiri.

Jika belum tahu status kepadatan payudaramu, tanyakan pada dokter saat menerima hasil mammogram. Untuk payudara sangat padat, dokter mungkin menyarankan pemeriksaan tambahan seperti USG.

6. Peningkatan risiko kanker payudara

ilustrasi kanker payudara (IDN Times/Aditya Pratama)

Usia adalah salah satu faktor terbesar risiko kanker payudara. Karena itu, penting untuk rutin melakukan skrining. Mulai usia 40 tahun, idealnya perempuan melakukan skrining sebanyak dua kali setahun. Cara lain untuk mengurangi risiko kanker payudara:

  • Diskusikan penggunaan HRT atau pil KB dengan dokter.

  • Batasi konsumsi alkohol.

  • Tetap aktif bergerak.

  • Menyusui jika memungkinkan.

  • Menjaga berat badan sehat.

  • Periksa riwayat keluarga, termasuk mutasi gen BRCA1/BRCA2.

7. Puting menjadi lebih kecil dan pucat

Setelah menopause, area puting umumnya tampak lebih kecil dan warnanya sedikit memudar. Perubahan ini terjadi karena kadar hormon, terutama estrogen, menurun sehingga kulit dan jaringan di sekitar puting kehilangan sebagian elastisitas serta pigmentasinya. Akibatnya, puting terlihat kurang menonjol dan warnanya tidak sepekat sebelumnya. Perubahan ini sangat normal dan biasanya tidak menimbulkan masalah kesehatan.

Memasuki usia 40-an dan perimenopause, perubahan hormon akan berdampak besar pada kondisi payudara. Perubahan ini adalah bagian alami dari penuaan, tapi tetap penting untuk memantau kondisi payudara dan menjalani pemeriksaan rutin, terutama mammografi. Deteksi dini sangat penting untuk kesehatan payudara dan pencegahan kanker.

Referensi

"Breast Changes: How Your Breasts May Change As You Age." El Camino Health. Diakses pada November 2025.

"Breast Changes After 40." Health. Diakses pada November 2025.

"Pale Nipples: Causes, Treatment, and When to See a Doctor." Healthline. Diakses pada November 2025.

"Breasts & Menopause." WebMD. Diakses pada November 2025.

Editorial Team