Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pakai Bra Setiap Hari Berbahaya buat Payudara? Ini Kata Dokter

Seorang perempuan memegang bra berkawat.
ilustrasi bra (pexels.com/Cottonbro)
Intinya sih...
  • Memakai bra setiap hari tidak menyebabkan kanker payudara.
  • Kanker payudara disebabkan oleh beberapa faktor, tidak ada penyebab tunggal.
  • Pencegahan kanker payudara lebih fokus pada pola hidup sehat dan deteksi dini melalui pemeriksaan rutin.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Isu bahwa penggunaan bra dapat memicu kanker payudara sudah lama beredar dan kerap menimbulkan kekhawatiran di kalangan perempuan. Namun, benarkah kebiasaan memakai bra setiap hari atau saat tidur bisa menyebabkan kanker?

Dokter spesialis bedah umum dari Eka Hospital Depok, dr. Feyona Heliani Subrata, Sp.B, menegaskan bahwa anggapan tersebut cuma mitos.

"Memakai bra bisa menyebabkan kanker payudara itu mitos, ya," tegasnya saat diwawancarai oleh IDN Times pada Selasa (28/10/2025), di Jakarta.

Menurutnya, hingga kini tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan hubungan langsung antara penggunaan bra dengan risiko kanker payudara.

"Kalau kita memakai bra setiap hari, digunakan saat tidur, atau bra yang menggunakan kawat, itu tidak akan menyebabkan kanker payudara. Itu lebih ke kenyamanan,” ujarnya.

Kanker payudara sendiri disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko. Beberapa di antaranya adalah kebiasaan seperti merokok, mengonsumsi alkohol, obesitas, serta pola makan tinggi lemak dan sering mengonsumsi junk food. Ada pula faktor hormonal, misalnya penggunaan kontrasepsi.

"Ada juga penggunaan beberapa jenis KB yang bisa memengaruhi risiko," tambah dr. Feyona.

Jadi, fokus pencegahan sebaiknya bukan pada cara berpakaian, melainkan pada pola hidup sehat dan deteksi dini.

Dokter Feyona menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan rutin agar kanker payudara bisa ditemukan sejak tahap awal, saat peluang keberhasilan pengobatan masih tinggi.

Cara paling sederhana adalah melalui pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI, yang dilakukan setiap bulan, 7–10 hari setelah menstruasi.

Selain itu, ada juga pemeriksaan klinis atau SADANIS yang dilakukan oleh dokter atau tenaga medis terlatih, serta pemeriksaan penunjang seperti pencitraan dan biopsi.

Dengan memahami penyebab dan langkah pencegahannya, masyarakat harapannya tidak lagi termakan mitos yang menyesatkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Little Man Syndrome: Pria Pendek Lebih Temperamental?

02 Nov 2025, 23:28 WIBHealth