Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kick off PIN Polio di Kabupaten Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Intinya sih...

  • Pemerintah melaksanakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap 2 mulai 23 Juli 2024 untuk meningkatkan cakupan imunisasi polio di Indonesia.
  • Indonesia dikategorikan negara dengan risiko tinggi penularan polio, dengan sebanyak 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota masuk dalam kategori risiko tinggi polio.
  • Anak usia 0-7 tahun wajib mendapatkan dua kali imunisasi polio tetes, dengan jarak minimal selama 2 minggu untuk kekebalan optimal terhadap virus polio.

Pemerintah tengah melaksanakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Adapun tahap 2 ini dimulai pada 23 Juli 2024, sementara tahap pertama dilakukan sejak Mei 2024.

Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi polio di seluruh Indonesia. Polio (poliomielitis) adalah penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh virus polio.

Virus polio dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan mendadak hingga disabilitas seumur hidup, bahkan kematian akibat kelemahan pada otot pernapasan.

Cegah KLB dengan PIN Polio

Berdasarkan penilaian risiko menggunakan tool standar yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia dikategorikan negara dengan risiko tinggi penularan polio. Sebanyak 32 provinsi (84 persen) dan 399 kabupaten/kota (78 persen) masuk dalam kategori risiko tinggi polio. 

Pada Desember 2023 ditemukan juga kasus polio di Kabupaten Mimika, Nduga, dan Asmat, Papua. Temuan anak dengan polio ini dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB) polio.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya secepat mungkin untuk menanggulangi kejadian KLB dan mencegah meluasnya transmisi atau penularan.

Oleh sebab itu, pemerintah melaksanakan PIN Polio untuk pemberian imunisasi tambahan tetes manis polio secara massal. Anak usia 0 hingga 7 tahun wajib mendapatkan dua kali imunisasi polio tetes.

Cara mendapatkannya

ilustrasi vaksin polio tetes (flickr.com/USAID U.S. Agency for International Development)

Imunisasi polio saat PIN Polio bisa didapatkan di tempat pelayanan seperti:

  • Puskesmas, Puskesmas Pembantu.
  • Posyandu.
  • Sekolah (PAUD/TK/SD/MI/pesantren).
  • Pos imunisasi lainnya di bawah koordinasi puskesmas.

Kamu bisa tanyakan jadwal pemberian imunisas polio tetes kepada puskesmas atau petugas kesehatan terdekat.

Anak usia 0–7 tahun harus mendapat imunisasi polio tetes. Jarak pemberian 1 dan 2 minimal selama 2 minggu agar mereka mendapat kekebalan optimal terhadap virus polio dan terhindar dari kelumpuhan seumur hidup.

Imunisasi polio tetes boleh ditunda pada anak yang sedang demam dan diare. Namun, vaksin ini tidak boleh diberikan kepada:

  • Bayi dengan berat badan kurang dari 2.000 gram.
  • Anak dengan gangguan sistem kekebalan.
  • Anak yang sedang dalam pengobatan jangka panjang seperti kanker.
  • Anak dengan human immunodeficiency virus (HIV).
  • Anak yang tinggal serumah dengan pasien gangguan sistem kekebalan atau HIV.

Bagi anak-anak dengan gangguan sistem kekebalan dan HIV, pencegahannya dilakukan dengan suntik polio.

Imunisasi polio lengkap merupakan upaya pencegahan yang paling efektif dalam mencegah penyakit polio. Agar virus tidak menular dan menyebar luas, minimal 95 persen anak harus mendapatkan imunisasi polio lengkap di seluruh desa/kelurahan.

Referensi

Link Kementerian Kesehatan. Diakses pada Juli 2024. Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2024.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Juli 2024. About Polio in the United States
World Health Organization. Diakses pada Juli 2024. Poliomyelitis.
Infeksi Emerging Kemenkes. Diakses pada Juli 2024. Poliomyelitis (Penyakit Virus Polio).

Editorial Team