ilustrasi vaksin polio tetes (flickr.com/USAID U.S. Agency for International Development)
Imunisasi polio saat PIN Polio bisa didapatkan di tempat pelayanan seperti:
- Puskesmas, Puskesmas Pembantu.
- Posyandu.
- Sekolah (PAUD/TK/SD/MI/pesantren).
- Pos imunisasi lainnya di bawah koordinasi puskesmas.
Kamu bisa tanyakan jadwal pemberian imunisas polio tetes kepada puskesmas atau petugas kesehatan terdekat.
Anak usia 0–7 tahun harus mendapat imunisasi polio tetes. Jarak pemberian 1 dan 2 minimal selama 2 minggu agar mereka mendapat kekebalan optimal terhadap virus polio dan terhindar dari kelumpuhan seumur hidup.
Imunisasi polio tetes boleh ditunda pada anak yang sedang demam dan diare. Namun, vaksin ini tidak boleh diberikan kepada:
- Bayi dengan berat badan kurang dari 2.000 gram.
- Anak dengan gangguan sistem kekebalan.
- Anak yang sedang dalam pengobatan jangka panjang seperti kanker.
- Anak dengan human immunodeficiency virus (HIV).
- Anak yang tinggal serumah dengan pasien gangguan sistem kekebalan atau HIV.
Bagi anak-anak dengan gangguan sistem kekebalan dan HIV, pencegahannya dilakukan dengan suntik polio.
Imunisasi polio lengkap merupakan upaya pencegahan yang paling efektif dalam mencegah penyakit polio. Agar virus tidak menular dan menyebar luas, minimal 95 persen anak harus mendapatkan imunisasi polio lengkap di seluruh desa/kelurahan.
Referensi
Link Kementerian Kesehatan. Diakses pada Juli 2024. Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2024.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Juli 2024. About Polio in the United States
World Health Organization. Diakses pada Juli 2024. Poliomyelitis.
Infeksi Emerging Kemenkes. Diakses pada Juli 2024. Poliomyelitis (Penyakit Virus Polio).