ilustrasi tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Para peneliti tidak menemukan alasan yang mendasari terkait temuan pola tidur dan diabetes. Akan tetapi, ini mungkin berkaitan dengan pola tidur tidak teratur yang mengganggu ritme sirkadian.
Mereka berpendapat bahwa siklus sirkadian yang tidak stabil ini bisa mengganggu metabolisme glukosa dan menyebabkan berkurangnya sensitivitas insulin.
Mereka mengamati pengaruh variasi tidur terhadap risiko diabetes karena makin banyak bukti bahwa variasi tidur dapat berdampak pada kesehatan metabolisme. Durasi tidur, kualitas tidur, dan gangguan tidur lainnya telah dikaitkan dengan risiko diabetes pada penelitian sebelumnya.
Penelitian menemukan bahwa pola tidur yang tidak teratur bisa meningkatkan risiko diabetes. Ritme sirkadian yang terganggu diduga menyebabkan masalah pada metabolisme.
Referensi
Kianersi, Sina, Heming Wang, Tamar Sofer, Raymond Noordam, Andrew Phillips, Martin K. Rutter, Susan Redline, and Tianyi Huang. “Association Between Accelerometer-Measured Irregular Sleep Duration and Type 2 Diabetes Risk: A Prospective Cohort Study in the UK Biobank.” Diabetes Care, July 17, 2024.