ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)
Mengingat polidipsi adalah sebuah gejala, tentunya perlu diketahui apa penyebab timbulnya gejala tersebut. Nah, pengobatan dari polidipsi ini akan bergantung pada penyebabnya.
Beberapa contoh pengobatannya adalah sebagai berikut:
- Diabetes melitus: pengobatan diberikan untuk mengontrol kadar gula darah. Pasien diabetes tipe 1 akan membutuhkan suntikan insulin. Pada kasus diabetes tipe 2, selain butuh obat, diperlukan perubahan pola makan dan rutin berolahraga.
- Diabates insipidus: dokter akan menyarankan pasien untuk minum cukup air agar terhindar dari dehidrasi. Selain itu, dokter mungkin juga meresepkan obat-obatan.
- Obat-obatan tertentu: jika mengalami polidipsi setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu, dokter mungkin akan mengganti obat atau mengubah dosisnya.
- Gangguan mental tertentu: konseling atau terapi bisa membantu pasien menyadari berapa banyak cairan yang mereka minum dan menyesuaikan asupannya.
Minum cukup air setidaknya 8 gelas per hari memang sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan mencegah dehidrasi. Selain lewat air, kamu juga mendapatkan cairan lewat buah dan sayur, atau makanan seperti sup.
Itulah penjelasan seputar penyebab, gejala, potensi bahaya, dan pengobatan polidipsi. Bila kamu merasa sering haus padahal sudah banyak minum, kamu mesti curiga. Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapat penanganan yang tepat.