Polip Kandung Empedu: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Kandung empedu atau kantung empedu adalah bagian dari sistem pencernaan, organ kecil berongga yang berada di bawah hati. Kandung empedu menerima empedu dari hati dan mengonsentrasikannya (mengekstraksi air) sambil menyimpannya. Saat lemak memasuki sistem pencernaan, kandung empedu dipicu untuk melepaskan empedu yang terkonsentrasi ke dalam usus kecil untuk membantu memecah lemak.
Polip kandung empedu adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang menonjol keluar dari lapisan mukosa bagian dalam kantong empedu. Polip ini sebagian besar tidak berbahaya, tetapi mereka bisa menjadi tanda kondisi kantong empedu lainnya.
Studi menunjukkan bahwa 4 hingga 7 persen orang dewasa dapat mengembangkan polip kandung empedu. Namun, hanya 5 persen di antaranya yang berpotensi menjadi kanker. Antara 60 dan 90 persen adalah pseudopolip, bukan tumor atau "pertumbuhan" sejati, melainkan endapan kolesterol yang menempel pada dinding kantung empedu. Sekitar 5 hingga 10 persen lainnya adalah polip inflamasi, sejenis jaringan parut akibat peradangan kronis, mengutip Cleveland Clinic.
1. Penyebab dan faktor risiko
Seseorang dengan kadar kolesterol atau garam tinggi dalam empedunya memiliki peningkatan risiko mengembangkan polip kandung empedu. Hati menghasilkan empedu dan menyimpannya di kandung empedu. Fungsi utama kandung empedu adalah membantu tubuh mencerna lemak.
Polip kandung empedu juga berhubungan dengan pembentukan batu empedu. Banyak orang memiliki polip kandung empedu dan batu empedu.
Masalah kesehatan di bawah ini dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan polip kandung empedu:
- Poliposis familial, suatu kondisi yang diturunkan.
- Sindrom Gardner, sejenis poliposis familial.
- Sindrom Peutz-Jeghers, suatu kondisi genetik.
- Hepatitis B, infeksi virus yang bisa akut maupun kronis.