ilustrasi mata (unsplash.com/Marina Vitale)
Ada dua jenis utama polycoria, yaitu true polycoria (sejati) dan false polycoria (palsu). Bahkan, dokter mata pun mungkin belum bisa membedakannya pada pandangan pertama.
Dijelaskan laman All About Vision, pada polycoria sejati, mata memiliki dua atau lebih pupil yang berfungsi penuh dalam satu iris. Setiap pupil bereaksi terhadap cahaya secara mandiri dengan menyempit atau melebar sendiri.
Sementara itu, pada polycoria palsu (pseudopolikoria), satu mata tampaknya memiliki dua pupil, tetapi sebenarnya hanya satu pupil yang bereaksi terhadap cahaya. Lubang lain di iris tampak seperti pupil, tetapi tidak berfungsi sebagai pupil.
Polycoria sejati sangat jarang terjadi sehingga hanya sedikit kasus yang pernah dilaporkan. Kondisi tersebut dapat memengaruhi kemampuan pasien untuk melihat dengan jelas.