ilustrasi batuk (freepik.com/jcomp)
Seperti strain Omicron lainnya, XBB dianggap sangat menular. Dalam rilis resmi Kementerian Kesehatan Singapura pada 15 Oktober, subvarian XBB sudah mencapai 54 persen dari kasus COVID-19 di negara tersebut, naik 22 persen pada minggu sebelumnya.
Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan bahwa XBB setidaknya dapat menular seperti varian yang beredar saat ini. Akan tetapi, tidak ada bukti bahwa XBB menyebabkan gejala yang lebih parah.
Di Indonesia sendiri, menurut rilis dari Kemenkes, hingga Selasa (25/10/2022) total ada empat kasus COVID-19 subvarian XBB di Indonesia.
“Pasien semuanya bergejala ringan seperti batuk dan pilek. Tapi semua pasien sudah sembuh dan mereka hanya melakukan isolasi mandiri, tidak dirawat di rumah sakit,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril pada Konferensi Pers Rabu secara virtual (26/10/2022).
Dari empat pasien tersebut, tiga di antaranya berlokasi di DKI Jakarta dengan dua pasien transmisi lokal dan satu pasien transmisi luar negeri. Sisanya satu pasien lagi berlokasi di Surabaya dengan transmisi luar negeri.
“Dengan demikian pasien konfirmasi XBB ini terdapat dua pasien transmisi luar negeri dari Singapura dan dua pasien transmisi lokal,” ucap dr. Syahril.
XBB adalah salah satu strain Omicron. Varian ini diduga akan menimbulkan gejala umum COVID-19. Penelitian lebih lanjut masih terus dilakukan untuk memahami varian ini. Tetap jaga kesehatan dan lakukan protokol kesehatan agar terhindar dari infeksi COVID-19, ya!