ilustrasi orang ketakutan (pexels.com/Engin Akyurt)
Dikutip dari laman OSC Medcom, ada sejumlah penyebab potensial yang dapat mendasari terjadinya precognitive dream. Di antara banyaknya mimpi yang terjadi di dunia ini, secara statistik tentunya ada beberapa yang muncul sebagai prekognisi.
Kemudian, jika berbicara tentang masa depan, hal ini dapat menjadi spesimen bahwa masa depan dipengaruhi oleh masa lalu. Dalam sejumlah kasus, mimpi juga punya efek yang mendalam terhadap pemimpi. Pemimpi bisa saja memilih sesuatu atau mengambil langkah-langkah yang serupa seperti yang ia lihat dalam mimpinya (disadari atau tidak). Hal tersebut dilakukan agar ia bisa menciptakan kenyataan yang sama pula.
Selain penyebab potensial di atas, ada pula penyebab lainnya berkaitan precognitive dream. Dilansir laman Sleep Foundation, sejumlah kemungkinan penjelasan untuk precognitive dream adalah adanya ingatan selektif dan koneksi bawah sadar. Ingatan selektif berarti orang cenderung lebih ingat mimpi yang “sesuai” dengan kejadian nyata dibanding mimpi yang tidak. Koneksi bawah sadar berarti mimpi membantu seseorang memproses ingatan dan emosi. Seseorang barangkali menangkap suatu hal yang tidak disadarinya.
Apakah kamu semakin tertarik dengan fenomena precognitive dream? Terlepas dari penjelasan ilmiah maupun spekulasi yang ada, fenomena ini tetap menjadi hal menarik untuk dipelajari. Boleh jadi precognitive dream merupakan petunjuk baik ataupun buruk bagi seseorang.
Referensi
"What Are Precognitive (Premonition) Dreams?" Sleep Foundation. Diakses Februari 2025.
"Precognitive Dream: Fenomena Mimpi Menjadi Kenyataan." OSC Medcom. Diakses Februari 2025.
Schredl, M. (2009). "Frequency of precognitive dreams: Association with dream recall and personality variables." Journal of the Society for Psychical Research, 73(895[2])[2], 83–91.